Sport
Senin, 28 Juni 2010 - 14:20 WIB

Jepang andalkan ketenangan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GEORGE–Sukses mematahkan semua keraguan dengan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2010, pelatih Jepang, Takeshi Okada, menganggap para pemainnya sangat butuh ketenangan saat menghadapi Paraguay pada Selasa (29/6).

Maka, selain mengantisipasi hasil akhir imbang dengan menyiapkan mental pemain dalam menghadapi adu penalti, Okada pun mendoktrinasi soal pentingnya ketenangan. Di samping itu, Okada masih mengandalkan sejumlah pemain dengan spesialisasi tendangan bebas, seperti Keisuke Honda dan Yusuhito Endo.

Advertisement

Menurut pemain bertahan Jepang, Marcus Tulio Tanaka, ketenangan diperlukan dalam menghadapi taktik Paraguay yang cenderung menunggu kelemahan lawan. “Mereka akan mencoba segala hal untuk memecah kami. Mereka sangat cerdas,” ujar Tanaka seperti dilansir yahoosports, Minggu (27/6).

Menghadapi Paraguay yang dikenal garang, Okada pun harus mengubah taktik jika ingin lolos ke babak perempat final untuk kali pertama. Meskipun berasal dari grup yang semua timnya bertipe menyerang, namun pertandingan dengan Paraguay menawarkan sesuatu yang berbeda.

Menurut Okada, karakteristik Paraguay mirip dengan Cile yang sama-sama mempunyai lini belakang yang rapat. “Mereka juga mampu menekan ke depan dalam jumlah besar. Perubahan pola permainannya bisa sangat cepat, dari bertahan menjadi menyerang,” imbuhnya.

Advertisement

Mengejutkan

Skuat Samurai Biru telah mengejutkan banyak pihak dengan kemenangannya atas Kamerun dan Denmark pada laga penyisihan grup. Satu-satunya kekalahan yang mereka derita adalah dari Belanda.

Dengan kekalahan tipis 0-1, Jepang menunjukkan permainan yang alot saat menghadapi De Oranje. “Sejak kami tiba di Afrika Selatan, segala sesuatunya telah berubah. Sulit untuk mengatakannya secara spesifik. Sekali kami mendapatkan kemenangan, kami akan mulai bermain lebih baik,” ujar kiper Jepang, Yoshikatsu Kawaguchi.

Advertisement

Jepang pernah melangkah jauh dalam turnamen bergengsi ini kala menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan (Korsel) pada 2002. Saat itu, Jepang berhasil masuk babak perempat final, namun akan lebih meyakinkan jika prestasi itu kembali mereka peroleh di luar negeri.

Jika Jepang hanya kalah dari Belanda, Paraguay yang juara Grup F menahan imbang Italia dan Selandia Baru, serta sekali mengalahkan Slowakia. Secara matematika, Jepang bahkan meraup poin lebih banyak dibanding Paraguay dalam babak penyisihan grup.

Hasil tersebut tentu menambah percaya diri satu-satunya skuat wakil Asia yang kini masih bertahan, menyusul kekalahan Korsel dari Uruguay pada babak 16 besar.

JIBI/SOLOPOS/nap/anh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif