SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> – Tunggal putra Indonesia, <a href="http://sport.solopos.com/read/20180828/481/936551/jojo-usai-raih-emas-turun-panggung-saya-bukan-juara-lagi">Jonatan Christie</a>, berhasil meraih medali emas Asian Games 2018. Jonatan pun mengikuti jejak para legenda berkat prestasinya itu.</p><p>Jonatan sebenarnya bukanlah pemain unggulan dalam ajang terakbar se-Asia ini. Meski begitu, dia mampu tampil apik dan konsisten sepanjang turnamen. <a href="http://sport.solopos.com/read/20180829/481/936663/permintaan-besar-sang-ayah-untuk-jonatan-christie">Jonatan</a> pun akhirnya bisa melaju ke babak final di nomor perorangan dengan mengalahkan Kenta Nishimoto dari Jepang dengan skor 21-15, 15-21, dan 21-19.</p><p>Di babak final, Jonatan menghadapi tunggal putra peringkat lima dunia dari Taiwan, Chou Tien Chen. Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Jonatan menang dengan skor 21-18, 20-22 dan 21-15. Dia pun menyumbang emas untuk kontingen Indonesia.</p><p>Keberhasilan Jonatan itu pun mengikuti jejak para legenda sebelumnya di nomor tunggal putra. Di awali oleh pencapaian Tan Joe Hok pada <a href="http://sport.solopos.com/read/20180828/481/936499/mantap-jonatan-christie-raih-emas-asian-games-2018">Asian Games</a> 1962 di Indonesia. Medali emas Asian Games dari nomor tunggal putra kembali diperoleh pada edisi 1966 di Thailand atas nama Muljadi.</p><p>Liem Swie King juga meraih medali emas Asian Games 1978. Ada pula Hariyanto Arbi yang meraih medali emas Asian Games 1994 di Jepang nomor tunggal putra perorangan. Dan tentu saja ada Taufik Hidayat yang meraih medali emas Asian Games 2002 (Korea Selatan) serta Asian Games 2006 (Qatar).</p><p>Dan kini giliran Jonatan yang berhasil medali emas di nomor tunggal putra setelah absen di beberapa edisi sebelumnya. Menariknya, Indonesia juga mendapat medali perunggu di nomor ini atas nama Anthony Sinisuka Ginting yang dikalahkan Chou Tien Chen di babak semifinal.</p>