Sport
Rabu, 9 Maret 2022 - 16:36 WIB

Juara di Qatar, Pembalap Gunungkidul Ternyata Latihan di Pasar Hewan

David Kurniawan  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Veda Ega Pratama (Instagram)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pembalap muda Gunungkidul Veda Ega Pratama meraih prestasi di ajang Idetsu Asia Talent Cup (IATC) 2022. Pembalap 13 tahun itu ternyata sempat berlatih di pasar hewan.

Veda meraih podium ketiga pada race kedua seri perdana IATC di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (7/3/2022). Dia finis di belakang Amon Odaki dari Jepangdan Hamad Al-Sahouti dari Qatar. Ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi Veda pasalnya ini adalah balapan pertamanya di luar negeri.

Advertisement

Meski memiliki prestasi membanggakan, ternyata Veda harus melalui berbagai ujian. Salah satunya, ketiadaan sarana latihan yang memadai karena di Gunungkidul belum memiliki sirkuit.

Baca Juga: Bikin Bangga! Pembalap Muda Asal Gunungkidul Raih Podium di Qatar

Ia pun terpaksa menggunakan parkiran di Pasar Hewan Siyono di Kalurahan Logandeng, Playen untuk latihan. Dalam sepekan ia latihan tiga kali. Di akhir pekan, Veda baru bisa menjajal sirkuit asli yang lokasinya berada Boyolali atau Semarang, Jawa Tengah.

Advertisement

“Ini juga sebagai pelajaran karena untuk bisa sukses harus butuh perjuangan dan kerja keras. Saya bersyukur perjuangan selama ini dijadikan motivasi untuk bisa lebih berprestasi,” kata ayah Veda, Sudarmono, kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).

Latihan di pasar hewan ini berlangsung sejak 2016 hingga sekarang. Darmono berharap anaknya suatu saat bisa menjadi pembalap di MotoGP. Ia menilai langkah Veda sudah di jalur yang tepat karena bersama Astra Honda Team terus bisa mengasah kemampuan di dunia balap motor.

“Masih panjang jalannya dan harus dilalui setahap demi setahap. Setelah IATC, harapannya bisa tampil di kejuaraan balap di Spanyol. Kemudian lanjut Moto 3 dan sampai ke tangga puncak pembalap dengan tampil di seri MotoGP,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Peringkat BWF Terbaru, Ganda Putra Indonesia Berjaya

Darmono mengakui hanya bisa membimbing dan menunjukkan jalan dengan kemampuan yang dimiliki. “Kuncinya ada di mimpi dan saya bersyukur Veda memiliki harapan yang sama,” katanya.

Sebagai pembalap, Veda sudah memiliki jadwal rutin, baik untuk kejuaraan maupun latihan. Setiap hari juga harus melatih kemampuan fisik untuk mendukung daya tahan tubuh saat balapan. “Latihan fisik sehari dua kali, pagi dan sore. Selain itu, saya juga menyiapkan alat-alat simulasi balapan di rumah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif