Sport
Senin, 14 Mei 2018 - 23:25 WIB

Juventus Mendobrak Mitos

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, ROMA</strong> &mdash; Meraih tujuh scudetto secara beruntun seolah hanya sebuah mitos. Tidak ada satu pun tim Italia yang bisa melakukannya sejak Seri-A digelar kali pertama pada 1898. Sampai akhirnya <a href="http://bola.solopos.com/read/20180507/498/914862/hasil-liga-italia-juventus-selangkah-lagi-juara">Juventus </a>mewujudkannya dalam tujuh musim terakhir.</p><p>Tim berjuluk Bianconeri itu memastikan gelar ketujuh beruntun mereka setelah menahan <a href="http://bola.solopos.com/read/20180513/498/915971/preview-as-roma-vs-juventus-pesta-kedua-di-olimpico">AS Roma 0-0 </a>&nbsp;di Olimpico, Senin (14/5/2018) dini hari WIB. Hasil seri tersebut cukup memastikan Juve finis di puncak klasemen Seri-A musim ini. Sebab keunggulan empat poin Juve tidak bisa disalip Napoli dalam satu laga tersisa.</p><p>Raksasa Turin itu benar-benar membuat persaingan Seri-A membosankan dalam tujuh musim terakhir. Juve tak pernah melepaskan mahkota juara Seri-A sejak 2011/2012 dan membuat pesaing-pesaing mereka tiarap. Meski demikian, Gianluigi Buffon dkk. mengalami pasang-surut dalam perjalanan mereka meraih scudetto ke-34.</p><p>Juve sempat terjerembab ke papan tengah saat mengawali Seri-A musim ini. Namun, pasukan binaan Massimiliano Allegri ini bangkit dengan mentalitas juara yang sudah mendarah daging. Momen kunci terjadi setelah kekalahan 2-3 di Sampdoria, November 2017 lalu.</p><p>Sejak itu, Allegri mengubah formula 4-2-3-1 menjadi 4-3-3. Perubahan skema itu menjadi solusi lemahnya pertahanan Bianconeri setelah ditinggalkan Leonardo Bonucci ke AC Milan pada musim panas lalu.</p><p>Blaise Matuidi yang didatangkan dari Paris Saint Germain (PSG) hanya beberapa saat sebelum bursa transfer musim panas ditutup menjadi salah satu penyeimbang permainan. Dengan kombinasi keahlian tekel, disiplin, suntikan energi, dan transformasi taktik, Matuidi membawa Juve melesat dengan 14 kemenangan dan dua hasil imbang dalam 16 laga plus hanya kebobolan sebiji gol.</p><p>Tapi <a href="http://bola.solopos.com/read/20180510/498/915447/video-momen-perayaan-juara-juventus-di-coppa-italia">Juve</a> juga tak bisa dilepaskan dari faktor keberuntungan. Di antaranya ketika penalti Fiorentina digagalkan setelah wasit berkonsultasi dengan video assistant referee (VAR) atau ketika mereka diuntungkan dengan hadiah penalti ketika menang 4-2 di kandang Benevento.</p><p>&ldquo;Ini perasaan yang luar biasa, tidak pernah mudah untuk juara. Para pemain yang menjuarai tujuh gelar beruntun layak mendapat pujian pada Sabtu dalam laga kandang terakhir nanti. Kami ingin merayakan bersama di Turin,&rdquo; jelas Allegri di <em>Football-italia.net</em>.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif