SOLOPOS.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berfoto selfie di pagar pembatas lintasan Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, dengan latar belakang ribuan fansnya, Minggu (14/2/2016). (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/Solopos)

Kabar pembalap Marc Marquez ingin kembali ke Indonesia di ajang MotoGP di Sentul pada 2017 mendatang.

Solopos.com, BOGOR – Teriakan fans Tim Repsol Honda baru terdengar saat Livio Suppo, HRC Communication and Marketing Director tim itu, mulai bicara di tengah hujan yang mengguyur Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (14/2/2016) siang, dalam bahasa Indonesia.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

”Salam sejahtera!” kata dia. Tapi teriakan fans itu juga karena senyum lebar Marc Marquez yang saat itu belum mengatakan apa-apa. Di sinilah pembalap Tim Repsol Honda, Marquez dan Dani Pedrosa, menunjukkan pentingnya sirkuit itu sebelum menjalani musim baru MotoGP tahun ini.

Pertama, di sinilah dua pembalap asal Spanyol itu bertemu para fans di Indonesia. Yang kedua, Sentul menjadi istimewa karena menjadi tempat peluncuran tim dan motor yang akan menjadi tunggangan mereka musim ini.

Di depan ribuan fans dan ratusan jurnalis yang menyemut di Sentul, Repsol Honda kembali resmi memamerkan Marquez-Pedrosa sebagai dua pembalap mereka musim ini. Selain itu, di sinilah mereka menunjukkan tunggangan baru untuk bersaing dengan tim Yamaha, Ducati, dan Suzuki selama semusim.

Motor itu adalah RC214V (disebut juga dengan RCV) yang diklaim telah mengakomodasi sejumlah kelemahan yang sempat dikeluhkan, khususnya oleh Marquez, musim lalu. Sebelumnya, pembalap Spanyol itu sempat menyatakan tidak puas dengan chassis dan ban motornya.

Berdasarkan regulasi baru, seluruh tim peserta MotoGP harus menggunakan perangkat lunak dan ban yang sama sehingga tak memungkinkan tim dan pabrikan untuk mendesain sendiri sistemnya serta memilih ban sendiri.

Saat ini, Michelin dipercaya memproduksi ban, sedangkan pembuatan perangkat lunak dipercayakan pada Magneti Marelli.

Hingga tes pramusim di Sirkuit Sepang Malaysia belum lama ini, baik Marquez maupun Pedrossa belum menemukan setting terbaik dengan menggunakan ban Michelin. Hal itu pula yang menjadi penyebab kedua rider Repsol Honda itu masih ”tercecer” di belakang dua pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Marquez sendiri mengaku sangat menyukai desainnya. ”Saya hanya bisa bilang ini benar-benar keren,” kata Marquez singkat saat peluncuran motornya. Sedangkan rekan setimnya, Pedrosa, masih mau bicara agak lebar mengenai harapannya dengan motor baru tersebut.

”[untuk tes pra musim di Sirkuit Philip Island, Australia] Anda tahu, saya akan menerima [regulasi baru] dan berharap bisa mendapatkan apa yang kami harapkan, semoga ini [motor dan setting baru] bisa membantu. Saya tidak sabar untuk meningkatkannya [performa] step by step,” kata Pedrossa dalam bahasa Inggris saat ditanya komentarnya tentang peluangnya bersama motor baru dalam tes pra musim selanjutnya di Australia.

Sebelumnya, Livio Suppo mengatakan, ”Marc dan Dani lebih bahagia dengan motor barunya, dengan ban baru dan chassis baru.”

Soal perasaannya itu, Marquez bukan hanya sekali mengatakannya. Kepada Race Commantator Sirkuit Sentul, Ricky Sitompul, dalam sebuah obrolan di belakang panggung, Marquez mengaku sangat menyukai tampilan luar motor itu, khususnya warna kuning yang mendominasi.

Tapi, soal performa motor baru itu, Marquez mengakui masih banyak yang kurang dengan setting yang belum memuaskan. Curhat itu memang tak disampaikan di depan para fansnya di Sentul, tapi sekali lagi hanya di belakang panggung.

”Ya kita tahu sendiri Marquez sudah mengeluhkan soal ban, setting, dan sebagainya tahun lalu. Sekarang sebenarnya dia masih belum puas, dia mengakui masih banyak PR [pekerjaan rumah] yang harus di-push lagi, khususnya menghadapi [tes pra musim] di Philip Island,” kata Ricky, Minggu sore.

Kedua pembalap itu mengaku masih punya harapan besar. Meski sempat dianggap sulit beradaptasi dengan regulasi baru, Repsol Honda—khususnya Pedrossa—dinilai punya peluang besar.

Saat Michelin mengakui ban depan buatan mereka belum sempurna, Pedrosa dianggap sebagai satu-satunya pembalap yang tak terpengaruh karena bobotnya hanya 51 kg.

Namun di tengah semua PR besar itu, Marquez tetap menjadi bintang sore itu. Tak terlihat masalah besar di wajahnya yang selalu melepas senyum dan tawa. Dia tak terlalu lama berada di dekat motor barunya, karena dia pun mengaku tak berani ambil risiko menunggangi RCV-nya di panggung.

Seusai berfoto dan menjawab sedikit pertanyaan, dia lari dari panggung dan turun ke lintasan melalui pintu belakang. Tahu-tahu, Marquez sudah sampai di seberang lintasan, melambaikan tangan, hingga memanjat pagar pembatas.

Di atas pagar, tangannya meraih ponselnya dan melakukan foto selfie dengan latar belakang tribun penonton yang sesak. Itu dia lakukan berkali-kali.

Pedrosa yang berjalan jauh di belakangnya sampai kewalahan dan tak ikut berselfie ria, apalagi memanjat pagar. Dia cukup ikut melemparkan kaus-kaus warna merah yang dibawa panitia ke arah penonton. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut keduanya, hanya senyum Marquez yang terus diteriaki secara histeris oleh penggemarnya.

Akhirnya, sesi itu ditutup dengan aksi keduanya mengendarai New CBR150R yang diluncurkan pada hari yang sama. Sekali lagi fans bersorak dan berharap mereka kembali tahun depan.

Tapi secara tak langsung, Marquez sendiri punya keinginan untuk kembali ke Indonesia, tapi bukan sekadar meet and greet dengan para fansnya. Dia punya keinginan lebih sejalan menguatnya wacana penyelenggaraan Motogp di Sentul pada 2017.

”Dia sendiri mengatakan ingin kembali tapi bukan untuk meet and greet, dia ingin balapan di sini,” ujar Ricky mengungkapkan keinginan Marquez. Sampai jumpa di Sentul 2017, Marc!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya