SOLOPOS.COM - Pemain sepak bola asal Kroasia yang juga bintang sepak bola Ivan Rakitic (kiri) memberi bola kepada petenis dunia Marin Cilic. Ist/atpworldtour.com
Kabar petenis kelas dunia selalu menarik perhatian. Seperti yang dilakukan Marin Cilic saat bertemu dengan pemain sepak bola Kroasia Ivan Rakitic.
Solopos.com, BARCELONA– Seorang petenis berlatih tenis jelas tak perlu dipertanyakan. Tapi, bagaimana jika ia menjajal tantangan olahraga baru seperti sepak bola. Mungkin itu bisa jadi pilihan bagi petenis nomor sembilan dunia, Marin Cilic, jika bosan dan ingin beralih profesi sebagai pesepak bola.
Juara US Open 2014 ini sengaja mencuri waktu luang di tengah padatnya jadwal turnamen tenis untuk mengunjungi teman sekaligus rekan senegara Cilic, yakni bintang Barcelona, Ivan Rakitic. Kebetulan Cilic tengah berpartisipasi dalam ajang Barcelona Open 2015. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan mendatangi training ground tim raksasa Spanyol itu di Ciutat Esportiva Joan Gamper, Minggu (19/4/2015) waktu setempat.
Dilansir Tennisworldusa.org, Selasa (21/4/2015), Rakitic memberi pelatihan secara khusus soal teknik bermain bola kepada Cilic. Mulai dari aksi juggling, controling, hingga soccer free style. Keduanya juga terlibat diskusi seru baik soal sepak bola, tenis, maupun hal lain.
“Saya berharap dia bisa memenangi turnamen ini,” ujar pemain tengah Barcelona tersebut kepada Cilic.
Bukan mengiyakan, Cilic justru tak yakin dengan dukungan yang diberikan Rakitic tersebut. Turnamen tenis Barcelona Open 2015 memang cukup berarti bagi Cilic. Meskipun belum berhasil juara, ia cukup senang karena petenis Jepang, Kei Nishikori, yang menang tahun lalu menjadi petenis non-Spanyol pertama yang sukses meraih trofi tersebut.
“Dua musim di menangi oleh petenis luar Spanyol, itu terlalu berlebihan. Petenis Spanyol bisa sangat marah,” kelakar Cilic yang menjadi unggulan keempat.
Demi mendukung penuh Cilic, Rakitic siap menonton aksi rekan senegaranya itu di lapangan tenis. Bagi pemain Timnas Kroasia itu tenis bukan hal baru. Ia pandai mengocek bola sekaligus tenis sejak kecil. Tapi, peruntungannya di sepak bola lebih baik saat sang ayah meminta Rakitic untuk fokus pada olahraga ini sejak usia 13 tahun. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)