Sport
Senin, 1 Agustus 2016 - 05:30 WIB

KABAR PETENIS : Sharapova Konsen Kembangkan Bisnis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Maria Sharapova (Ausopen)

Kabar petenis Maria Sharapova yang fokus mengembangkan bisnis.

Solopos.com, LONDON – Maria Sharapova memang harus lebih bersabar untuk bisa kembali mengayunkan raket lantaran terkena larangan bertanding setelah tersandung kasus doping beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, insiden ini tak membikin petenis cantik asal Rusia itu patah semangat. Sebagai bukti petenis yang akrab disapa Masha ini punya kesibukan lain.

Advertisement

Salah satunya adalah mengembangkan bisnis permen dan cokelat miliknya yang bermerek Sugarpova. Selama berkonsentrasi menangani perusahaan ini, Masha memilih untuk tinggal sementara di Eropa. Setelah berada di Barcelona, Spanyol, untuk berlibur dan mengunjungi sejumlah tempat, petenis berusia 29 tahun ini kembali ke London, Inggris, untuk bekerja.

Dilansir tennisworldusa.org, Minggu (31/7/2016), mantan petenis nomor satu dunia ini bahkan ikut sejumlah kursus di Harvard Business School. Juara Grand Slam French Open 2014 tersebut belajar bisnis bagaimana mempromosikan produk permen dan cokelatnya agar lebih berkembang.

Tak hanya itu, petenis berambut pirang ini juga jadi orang kantoran. Dia bekerja di sebuah perusahaan periklanan, VVCP di pusat Kota London. Foto-foto Masha layaknya orang kantoran pun menyebar di dunia maya. Ia mengenakan kemeja putih dan celana jeans plus totebag warna putih. Meskipun memakai busana yang cukup formal, ia tetap terlihat keren.

Advertisement

Petenis kelahiran Ngayan, Rusia, ini tengah menjalani hukuman tak boleh bertanding selama dua tahun. Sanksi ini diberikan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) menyusul kegagalan dalam tes doping Australian Open 2016 lalu.

Pemenang lima gelar grand slam tersebut dinyatakan positif menggunakan obat jenis meldonium, yang dilarang. Meldonium adalah obat anti-iskemik yang membantu meningkatkan sirkulasi, terutama di bagian otak. Zat ini masuk ke daftar zat yang dilarang WADA sejak awal 2016 karena terbukti mempercepat aliran darah dan meningkatkan performa atlet.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif