SOLOPOS.COM - Maria Sharapova (Ausopen)

Kabar petenis Maria Sharapova yang terbukti menggunakan doping.

Solopos.com, LOS ANGELES – Petenis asal Rusia, Maria Sharapova, membuat pengumuman mengejutkan. Sharapova mengungkapkan dia terbukti menggunakan doping dan gagal melewati tes doping di Australia Terbuka 2016 lalu.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Sharapova mengadakan konferensi pers di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (7/3/2016) waktu setempat. Sebelumnya, konferensi pers itu dianggap sebagai pengumuman pensiun Sharapova. Tapi faktanya lain, dan pengumumannya tak kalah mengejutklan. Mantan petenis nomor satu dunia itu mengungkapkan bahwa dia gagal melewati tes doping di Australia Terbuka setelah terbukti positif mengonsumsi meldonium.

“Saya menerima surat dari ITF (Federasi Tenis Internasional) yang mengatakan saya gagal melewati tes doping di Australia Terbuka dan saya sepenuhnya bertanggung jawab untuk itu,” ujar Sharapova dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters yang dikutip Detik.com, Selasa (8/3/2016).

“Selama 10 tahun terakhir, saya sudah diberi obat bernama mildronate oleh dokter keluarga dan itu juga punya nama lain meldonium, yang tidak saya ketahui,” sambungnya.

Sharapova menyerahkan sampel anti-doping pada 26 Januari 2016, hari di mana dia menelan kekalahan dari Serena Williams di perempatfinal Australia Terbuka. WADA (Badan Antidoping Dunia) kemudian menganalisisnya dan menyatakan petenis peringkat tujuh dunia itu positif mengonsumsi meldonium yang mulai 1 Januari 2016 lalu masuk ke dalam daftar zat yang dilarang.

“Sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa selama 10 tahun obat ini tidak ada dalam daftar terlarang WADA dan saya mengonsumsinya secara legal. Tapi pada 1 Januari, aturannya telah berubah dan meldonium menjadi zat terlarang,” lanjut pemilik lima gelar grand slam itu.

“Saya menerima email pada 22 Desember 2015 dari WADA soal perubahan yang terjadi pada daftar obat terlarang dan Anda bisa melihat apa saja yang dilarang — dan saya tidak membuka tautan tersebut,” katanya menambahkan.

Meldonium digunakan untuk mengobati sakit pada dada dan serangan jantung. Namun beberapa peneliti mengaitkannya sebagai obat untuk meningkatkan performa dan daya tahan. Sharapova mengaku kali pertama mendapat obat ini pada tahun 2006 dari dokter keluarga karena masalah kesehatan yang dia alami.

“Saya kali pertama diberi obat ini oleh dokter untuk beberapa masalah kesehatan yang saya alami pada 2006. Saya sering sakit. Saya menderita flu setiap beberapa bulan sekali. Saya punya hasil EKG [elektrokardiogram atau tes untuk mengecek masalah aktivitas jantung] yang tidak biasa,” ungkap Sharapova.

“Saya mengalami kekurangan magnesium dan punya sejarah diabetes dalam keluarga, dan ada tanda-tanda diabetes. Itu adalah salah satu obat, bersama yang lainnya, yang saya terima.”

Akibat masalah ini, Sharapova untuk sementara diskors mulai 12 Maret 2016 dan terancam hukuman berat hingga empat tahun. Petenis yang pada April 2016 mendatang akan berusia 29 tahun itu berharap masih bisa kembali bermain di masa depan. “Saya membuat kesalahan besar. Saya telah mengecewakan fans dan olahraga yang sudah saya mainkan sejak umur empat tahun yang sangat saya cintai,” lanjut Sharapova.

“Saya tahu bahwa dengan ini saya akan menghadapi konsekuensi dan saya tidak ingin mengakhiri karier saya dengan cara seperti ini. Saya benar-benar berharap akan diberi kesempatan lain untuk memainkan permainan ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya