SOLOPOS.COM - Petenis Repuplik Cheska Petra Kvitova ini didiagnosa menderita penyakit mononukleosis. Namun dia bertekad akan tetap bermain. Ist/dok

Kabar petenis asal Republik Cheska ini memprihatinkan. Dia , tengah berjuang untuk sembuh setelah didiagnosis menderita penyakit mononukleosis.

Solopos.com, TORONTO—Juara Grand Slam Wimbledon dua kali, Petra Kvitova, tengah berjuang keras untuk sembuh setelah didiagnosis menderita penyakit mononukleosis. Sakit ini dikenal sebagai kissing disease, yakni kondisi medis yang ditandai oleh demam, sakit tenggorokan, dan pembesaran kelenjar getah bening, terutama di daerah leher.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Meskipun sedang dalam kondisi sakit, petenis nomor empat dunia ini mengaku akan tetap bermain. Salah satunya adalah turun di Rogers Cup 2015 di Toronto, Kanada, yang bergulir pekan ini. Kvitova baru mendapat hasil diagnosis dari dokter terkait penyakit ini, sepekan lalu.

“Setelah Wimbledon saya liburan di Monaco dan sedikit berlatih. Sayang, saya justru didiagnosis menderita mono. Jadi, ini akan membikin saya makin sulit ketika berlatih,” ujar Kvitova, dilansir Wtatennis, Selasa (11/8/2015).

Petenis asal Republik Cheska ini sempat mundur dari dua turnamen level master, yakni Indian Wells dan Miami Masters, karena mengalami kelelahan. Ia kemudian kembali mengayunkan raket dan langsung menjuarai Madrid Open, Mei lalu.

Dari Madrid, Kvitova sampai di perempat final Rome Masters, lalu di French Open ia berjuang hingga babak keempat. Sedangkan di Wimbledon ia gagal mempertahankan gelar lantaran tumbang di babak ketiga. Dari Wimbledon ini ia kembali menepi lantaran sakit tenggorokan yang membikin ia mesti absen di WTA Eastbourne.

Petenis berusia 25 tahun itu mengaku dokter memperbolehkannya untuk bermain. Akan tetapi, ia masih ingin menjalani pemeriksaan lanjutan apakah penyakit mono itu berhubungan dengan kelelahan yang ia alami di awal musim ini.

Mono bukanlah penyakit baru di tenis. Christina McHale dan Heather Watson pernah menderita sakit serupa dua tahun lalu. Begitu pula dengan Robin Soderling dan Mario Ancic. Sementara Roger Federer mengalami ini di musim 2008.

“Saya sempat takut. Saya tidak tahu apakah saya bisa bermain di US Open atau mungkin hingga akhir musim ini. Di sisi lain saya senang karena saya tahu penyebab kelelahan ini,” imbuhnya. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya