SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pretoria –– Wasit Massimo Busacca jadi kambing hitam kekalahan 0-3 Afrika Selatan dari Uruguay. Kepemimpinannya bahkan dinilai sebagai yang terburuk di Piala Dunia 2010.

Afrika Selatan harus bermain minus satu pemain sejak menit 76 saat menghadapi Uruguay, Kamis (17/6), setelah kiper Itumeleng Khune dikartu merah langsung oleh Busacca.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Untuk pelanggaran yang sama, sang wasit juga memberikan tendangan penalti untuk Uruguay yang lantas berbuah gol kedua. Total Afsel kemudian kalah 0-3.

“Menurut saya dan semua orang yang melihatnya, itu adalah penampilan terburuk wasit di kompetisi sejauh ini. Dia sangat tak adil terhadap tim kami sedari awal,” cetus Parreira di Telegraph.

Dia memberikan pelanggaran yang bukan pelanggaran, memberi kartu kuning yang tak tepat dan dia kemudian meninggalkan lapangan dengen tersenyum. Saya harap kami tak melihat mukanya lagi di turnamen ini karena dia tak layak ada di sini,” lanjut dia pedas.

Gelandang Afsel Kagisho Dikgacoi yang juga dikartu kuning Busacca sehingga absen di laga berikutnya lawan Prancis, mengamini pernyataan sang pelatih. Hukuman penalti dan kartu merah Khune dia nilai tidaklah adil.

“Saya pikir kami akan bisa bangkit tapi kemudian kami dihukum penalti dan kartu merah. Wasit tak adil,” sungut Dikgacoi di Reuters.

Terlepas dari kekecewaan tersebut, Khune tetap merasa bersalah kepada rekan-rekannya karena dikartu merah. Dia pun mengaku sudah minta maaf kepada tim. “(Pelanggaran) Itu tak disengaja tapi saya pikir saya berutang permintaan maaf,” sesal Khune.

Kekalahan dari Uruguay jelas bikin tuan rumah Afrika Selatan kecewa. Tapi Aaron Mokoena dan Steven Pienaar wanti-wanti agar mereka tak boleh larut dalam kecewa karena masih punya satu laga sisa yang harus dimenangi.

Afsel sedang di ujung tanduk. Menyusul kekalahan 0-3 dari Uruguay, Kamis (17/6/2010) dinihari WIB, Bafana-bafana baru dapat satu poin hasil dari pertandingan pertama mereka. Ini jelas menipiskan kans terlebih mereka akan menghadapi Prancis di laga terakhir.

“Yang terpenting adalah terus berjuang dan melupakan yang terjadi. Kami masih mempunyai pertandingan untuk dimainkan dan itu sangat penting. Pertandingan melawan Prancis akan menjadi pertandingan berat,” tegas Mokoena di situs FIFA.

Steven Pienaar sependapat dengan rekan setimnya tersebut. Dia pun menyebut partai lawan Prancis akan jadi seperti final untuk Afsel.

“Kekalahan ini menyedihkan, kami kecewa kami kalah tapi kami harus tegar, ini belum berakhir. Kami berharap partai Prancis lawan Meksiko menguntungkan kami, kami mau mereka main seri dan kami akan punya sebuah partai final lawan Prancis.”

“Jika laga itu menguntungkan kami, membuahkan hasil seri, kami bisa berharap banyak,” lugas dia.

dtc/tya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya