Sport
Rabu, 30 Desember 2015 - 19:25 WIB

KALEIDOSKOP PERSIS 2015 : Begini Perjalanan Persis Sepanjang 2015

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kaleidoskop Persis 2015 menyajikan beberapa fakta termasuk Persis yang menjuarai Plumbon Cup dan Gagal di Piala Kemerdekaan.

Solopos.com, SOLO – Persis Solo tak bsia banyak berbuat sepanjang 2015. Terhentinya kompetisi akibat dibekukannya PSSI menjadi salah satu alasan.

Advertisement

Setelah membentu badan hukum berbentu PT, kompetisi justru terhenti. Persis pun mengikuti sejumlah turnamen yang digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi. Piala Kemerdekaan 2015 yang diisi para tim Divisi Utama pun digelar, namun Persis gagal.

Di Piala Polda Jateng, mereka pun hanya menjadi runner up. Tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu baru bisa meraih trofi pada turnamen Plumbon Cup 2015 yang digelar di Karanganyar, Jawa Tengah.

Berikut perjalanan Persis Solo di 2015 seperti dirangkum dalam catatan kaleidoskop:

JANUARI

Setelah bertahun-tahun tertunda, Muscab Askot PSSI Solo akhirnya digelar pada 11 Januari 2015. Muscab ini memutuskan Paulus Haryoto sebagai Ketua Umum Askot PSSI Solo periode 2015-2019, menggantikan F.X. Hadi Rudyatmo.

Terpilihnya Paulus sebagai Ketua Umum Askot PSSI Solo menjadi titik awal perjalanan Persis Solo sepanjang 2015. Usai menetukan ketua umum baru, PSSI Kota Solo pun langsung menggelar persiapan untuk Persis menghadapi kompetisi Divisi Utama (DU) musim 2015.

Eks pelatih Persik Kediri, Aris Budi Sulistyo (ABS), ditunjuk sebagai pelatih baru Persis Solo. ABS yang pernah membawa Persik promosi ke Indonesia Super League (ISL) melatih Persis menggantikan Widyantoro yang pada musim 2014 sukses membawa Persis melaju hingga babak delapan besar DU.

Advertisement

FEBRUARI

Kelompok suporter Persis Solo, Pasoepati, memperingati hari jadinya yang ke-15 tahun pada 11 Februari 2015. Dalam ulang tahun itu, Pasoepati mengumumkan berdirinya ke Kantor Sekretariat Pasoepati di kompleks Stadion Manahan, Solo.

Di usianya yang menginjak 15 tahun, Pasoepati juga lebih berani bersikap. Kelompok suporter yang identik dengan warna merah-merah ini bahkan berani melancarkan aksi boikot terhadap laga Persis yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Aksi ini dipicu tuntutan Pasoepati yang menginginkan manajemen Persis ditangani lebih profesional, salah satunya dengan membentuk badan hukum berbentuk PT (Perseroan Terbatas).

Debut ABS bersama Persis ditandai dengan hasil mengecewakan. Dalam laga uji cobanya, Skuat Laskar Sambernyawa hanya mampu bermain seri 1-1 dengan PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, 15 Februari dan kalah telak 0-3 di Stadion Jatidiri, Semarang, 21 Februari.

MARET

Aksi boikot Pasoepati terhadap laga home Persis terus berlanjut. Alhasil beberapa laga uji coba Persis pun sepi penonton, meski pun telah mendatangkan sederet tim ISL, seperti Mitra Kukar dan Sriwijaya FC.

Askot PSSI Solo mengumumkan pembentukan tim Persis Solo Junior (Jr.) guna mengarungi Piala Suratin 2015. Pelatih Agus Pratikno yang sukses membawa Persis Jr. meraih gelar runner up di tingkat nasional pada musim 2014 diberhentikan dan digantikan oleh Safrudin yang sebelumnya menangani SSB Ksatria Solo.

Advertisement

Manajemen Persis Solo akhirnya mengumumkan pembentukan badan hukum berbentuk PT, yang diberi nama PT Persis Solo Saestu (PSS) pada 26 Maret 2015. Paulus Haryoto yang merupakan Ketua Umum Askot PSSI Solo ditunjuk sebagai CEO PT PSS.

APRIL

Konflik antara Menpora, Imam Nahrawi, dan PSSI pecah pada 17 April. Menpora pun mengumumkan pembekuan PSSI yang berimbas pada penghentian seluruh kompetisi di Tanah Air, baik ISL, DU, Liga Nusantara, maupun Piala Soeratin.

Persiapan Persis selama tiga bulan terakhir pun sia-sia. Skuat yang sebelumnya sudah diluncurkan pun dibubarkan menyusul batal bergulirnya kompetisi DU 2015.

MEI

Pembekuan PSSI oleh Menpora turut berimbas ke turnamen antarpemain usia muda, Piala Soeratin 2015, yang berhenti di tengah jalan. Sebagai gantinya, Asprov PSSI Jateng menggelar turnamen Liga Remaja 2015 Jateng yang juga diikuti Persis Jr.

Ironisnya di Liga Remaja 2015, Persis Jr. meraih hasil yang mengecewakan dengan terhenti di babak 12 besar setelah dipermalukan Persijap Jepara Jr. 0-1 di Stadion Manahan, Solo, 27 Mei.

Advertisement

Menyikapi batalnya kompetisi, beberapa tim DU di Jateng pun menggulirkan turnamen Piala Polda Jateng 2015. Ada tujuh tim yang turut serta dalam ajang ini, yakni Persis, PSIS Semarang, Persibas Banyumas, Persijap Jepara, PSCS Cilacap, PSIR Rembang dan Persip Pekalongan.

Menghadapi turnamen Piala Polda Jateng, Persis kembali memanggil skuat yang sebelumnya dibubarkan akibat batalnya kompetisi DU.

JUNI

Persis memastikan langkahnya ke final Piala Polda Jateng setelah di semifinal menyingkirkan PSCS dengan agregat 5-1. Di partai final, Persis berjumpa dengan seteru beratnya, PSIS yang pada laga semifinal menundukkan Persibas.

Suporter Persis terlibat bentrok dengan suporter klub DI Yogyakarta seusai melakukan lawatan ke kandang PSCS, 29 Juni. Bentrokan terjadi di sekitar wilayah Jogja selatan dan Prambanan, Klaten. Satu korban mengalami luka-luka cukup serius dalam bentrokan ini, yakni Indra Permana asal Glodogan, Klaten. Ia diduga menjadi salah sasaran suporter Persis karena mengendarai sepeda motor berplat nomor AB.

JULI

Suporter Persis kembali terlibat bentrok. Kali ini, dengan suporter PSIS Semarang saat mendukung laga final leg pertama Piala Polda Jateng di Stadion Jatidiri, Semarang, 4 Juli. Bentrokan pecah saat Persis tertinggal 0-1 dari PSIS lewat gol yang diciptakan Johan Yoga Utama.

Advertisement

Bentrokan itu membuat pemain Persis harus mendapat pengawalan dari aparat kepolisian untuk keluar Stadion Jatidiri. Bentrokan antarkedua suporter ini pun berlangsung hingga di luar stadion dan membuat laga final Piala Polda Jateng mengalami penundaan.

AGUSTUS

Persis harus puas menerima posisi runner up Piala Polda Jateng setelah di partai final kalah dari PSIS Semarang dengan agregat 1-2. Hasil ini pun diterima suporter Persis dengan positif menyusul berbagai insiden yang terjadi selama berlangsungnya partai final yang menggunakan format home away itu.

Seusai tampil di Piala Polda Jateng, Persis memutuskan untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekan. Turnamen gagasan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini digelar sebagai alternatif berhentinya kompetisi DU. Ada 24 tim DU yang ikut serta dalam ajang ini. Persis ikut dan ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah babak penyisihan.

Sayang, meski tampil sebagai tuan rumah, Persis gagal menorehkan prestasi. Skuat Laskar Sambernyawa harus terhenti di babak penyisihan setelah finish di urutan keempat dengan torehan 8 poin hasil dari dua kali menang, dua seri dan sekali kalah. Kemenangan diraih Persis atas Persibangga Purbalingga 5-1 dan Persiba Bantul 3-0, sedang hasil seri diterima dari laga kontra PSIR Rembang 0-0 dan Persinga Ngawi 2-2. Sementara kekalahan diterima Persis saat menghadapi PPSM Magelang 2-3.

Setelah gagal di Piala Kemerdekaan, Persis kembali vakum dan membubarkan skuatnya.

SEPTEMBER

Advertisement

Kegagalan di Piala Kemerdekaan, berimbas pada pemecatan Aris Budi Sulistyo sebagai pelatih Persis. Selama menangani Persis sejak akhir Januari, ABS hanya mampu memberikan kemenangan sebanyak sembilan kali, 10 kekalahan dan tujuh hasil seri baik di laga uji coba maupun kompetitif.

Seusai memberhentikan ABS, Persis tak buru-buru menunjuk pengganti. Kondisi ini tak lain disebabkan kevakuman Persis menyusul tidak adanya rencana kompetisi maupun turnamen.

OKTOBER

Ditengah kevakuman, Persis justru ditunjuk sebagai tuan rumah laga semifinal leg kedua Piala Presiden yang mempertemukan Sriwijaya FC kontra Arema Cronus pada 11 Oktober. Laga ini dimenangkan oleh Sriwijaya FC dengan skor 2-1.

Persis akhirnya memutuskan untuk kembali tampil di ajang kompetitif. Namun, kali ini Persis memilih untuk tampil di turnamen antarkampung bertajuk Plumbon Cup yang digelar di Stadion Mini Plumbon, Karanganyar. Ada 16 tim yang tampil dalam ajang ini, di mana tujuh di antaranya berasal dari kasta DU.

NOVEMBER

Pada 8 November 2015, Persis merayakan hari jadinya yang ke-92. Perayaan hari jadi Persis berlangsung kurang meriah dan menimbulkan cibiran dari kelompok suporternya, Pasoepati. Kondisi ini tak lain karena sebelumnya manajemen PT PSS berjanji akan mengagendakan trofeo maupun laga eksibisi saat hari perayaan. Namun, seluruh rencana manajemen itu hanya isapan jempol karena batal dilaksanakan.

Advertisement

Persis akhirnya meraih gelar juara pertamanya sejak beberapa tahun terakhir. Gelar juara diperoleh Persis dari turnamen Plumbon Cup setelah mengalahkan Diklat Salatiga Allstars di partai final dengan skor 2-1.

Seusai berlaga di Plumbon Cup, Persis kembali memutuskan vakum.

DESEMBER

Setelah sukses menjadi tuan rumah semifinal leg kedua Piala Presiden, Persis kembali ditunjuk menjadi penyelenggara event nasional. Kali ini Persis ditunjuk sebagai tuan rumah laga delapan besar Grup D Piala Jenderal Sudirman yang diikuti PS TNI, Semen Padang, Mitra Kukar dan Persija Jakarta pada 12-20 Desember.

Kevakuman Persis tak kunjung berakhir. Meski pun, Persis kembali mendapat tawaran untuk kembali tampil pada turnamen yang digelar sesama tim DU, yakni PSCS Cilacap. Padahal, untuk tampil diajang ini Persis akan mendapat matchfee sebesar Rp10 juta lebih atau lebih besar dari honor per laga yang diterima dari Plumbon Cup senilai Rp8 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif