SOLOPOS.COM - Sirkuit balap Korea Selatan batal digunakan untuk GP Formula One musim 2015 mendatang. Ist/themotorreport.com

Kalender balap Grand Prix Formula One di korea akhirnya dicoret. Padahal sebelumnya GP Korea Selatan sudah masuk ke dalam jadwal.

Solopos.com, PARIS— Formula One (F1) musim 2015 batal mencatatkan sejarah baru sebagai kalender balap terpanjang dalam semusim menyusul dihapusnya GP Korea Selatan. Sebelumnya, musim 2015 akan menjadi tahun tersibuk lantaran bakal melakoni 21 seri. Kini jumlah itu menyusut menjadi 20 seri atau lebih banyak satu grand prix daripada musim lalu yang menggelar 19 balapan.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Pada awal Desember lalu Federasi Automobil Internasional (FIA) memasukan nama Korea Selatan pada kalender balap tahun depan. GP Korsel ini direncanakan kembali menyambangi Sirkuit Yeongam sebagai seri kelima pada 3 Mei 2015. Tapi, mendadak dicoret, Senin (29/12/2014).

Kabar ini jelas membikin lega terutama bagi calon tuan rumah yang memang menyatakan tak siap menjadi host F1 musim depan. Bos F1, Bernie Ecclestone, mengatakan penghapusan GP Korea tidak ada hubungannya dengan animo penonton F1 yang dianggap rendah di Negeri Ginseng tersebut.

“Penghapusan Korea dalam kalender 2015 mungkin hanya trik untuk memicu celah dalam aturan penggunaan mesin-umur panjang (long-life engine) di musim 2015,” kata Ecclestone dikutip Inautonews.

Ya, Korsel setidaknya bisa bernapas lega lantaran memang tak siap jadi tuan rumah. Kabarnya seri ini sedikit dipaksakan untuk mengakali jatah mesin masing-masing pembalap. Rumor yang beredar, masuknya seri ini lebih dikarenakan regulasi mesin.

Dalam pasal 28.4 a) Sporting Regulation Formula 1 disebutkan pembalap dibatasi menggunakan empat mesin dalam satu musim. Lima mesin baru bisa digunakan ketika jumlah seri balapan di satu musim melebihi 20 dari yang sudah direncanakan.

Perencanaan ini semakin memunculkan tanda tanya lantaran penyelenggara mengaku tak diajak bicara oleh FIA atau pun F1. Padahal status mereka nantinya adalah tuan rumah.

“Kami tak mendapat pemberitahuan sebelumnya. FIA hanya mengumumkannya. Meskipun kami sudah mengatakan posisi kami sekarang sulit untuk menggelar balapan musim depan. Kami sudah mempertimbangkan begitu banyaknya hal negatif terkait besarnya biaya yang harus kami keluarkan untuk event ini. Negosiasi sudah dilakukan untuk merevisi kontrak dalam usaha mengurangi beban finansial, tapi sejauh ini hal itu belum mendapatkan hasil,” ungkap seorang pihak penyelenggara, dilansir Planet F1, beberapa waktu lalu. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya