SOLOPOS.COM - Kapten Timnas U-19 Dony Tri Pamungkas (kanan). (Istimewa/pssi)

Solopos.com, SIDOARJO — Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 untuk kali pertama pada tahun 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kapten Timnas U-19, Dony Tri Pamungkas, ingin mengulangi prestasi itu kala Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF U-19 2024 di Surabaya pada 17 Juli mendatang.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Dari keikutsertaan sejak tahun 2002, Indonesia baru sekali menjadi juara di tahun 2013.

Karenanya, Dony bertekad mengulangi kesuksesan yang diukir Evan Dimas dkk. pada 11 tahun silam di Sidoarjo.

“Target saya tentu bisa menjadi juara di turnamen. Tapi untuk mencapainya, saya dan teman-teman harus terus memberikan yang terbaik pada setiap laga,” ujar Dony Tri Pamungkas seperti dikutip Solopos.com dari laman PSSI.

Di Piala AFF U-19 2024 atau ASEAN U-19 Boys Championship 2024, Indonesia berada di Grup A bersama Timor Leste, Kamboja, dan Filipina.

Timnas U-19 Indonesia baru saja mengikuti Toulon Cup 2024 di Prancis pada Juni lalu.

Di turnamen itu, tim asuhan Indra Sjafri menjadi juru kunci grup setelah menelan empat kekalahan dari empat laga dengan satu gol dan kemasukan 12 gol.

Dony mengatakan dari Toulon Cup ia belajar banyak pengalaman, termasuk pengalamannya menjadi kapten untuk pertama kalinya.

“Apa yang paling saya pelajari dan menjadi kemampuan yang harus terus saya tingkatkan pascabermain di beberapa pertandingan turnamen Toulon adalah mengenai mental,” kata pesepak bola asal Boyolali, Jawa Tengah yang kini membela Persija Jakarta itu.

Dony belajar banyak dari seniornya yang juga rekan seklub, Rizky Ridho.

Apalagi, kini ia berposisi sama dengan Rizky Ridho yakni menjadi kapten tim.

“Menjadi kapten ini adalah pengalaman pertama saya, saya banyak mendapat pengalaman, bagaimana harus lebih memahami teman-teman lainnya, menjadi pemimpin mereka di lapangan. Saya banyak belajar dari Rizky Ridho, karena kita satu klub (Persija Jakarta), dia pun terbuka dengan saya. Saya senang dengannya,” tambahnya.

Setelah merampungkan pemusatan latihan di Jakarta dari 23 Juni sampai 1 Juli, Timnas U-19 tinggal menunggu satu pemain dari 33 pemain yang dipanggil pelatih Indra Sjafri.

Satu nama itu adalah Jens Raven, pemain keturunan yang belum lama ini menjalani sumpah sebagai WNI.

“Mengenai Raven, saya tidak merasa tersaingi. Justru kita berdua bisa saling belajar, saling bantu. Karena di sini kita kerja tim, ya. Jadi kita harus bisa saling mengisi kekurangan masing-masing, agar tim ini bisa sukses ke depannya,” tutup Dony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya