SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Karier pelatih Dick Advocaat yang kini menjadi penasehat pelatih di Feynoord.
Solopos.com, ROTTERDAM – Mantan pelatih Sunderland, Dick Advocaat, kini tidak lagi menganggur. Pria berusia 68 tahun itu didapuk menjadi penasehat pelatih Feyenoord, Giovanni van Bronckhorst.
Advocaat bakal bekerja untuk Feyenoord hingga akhir musim ini, meski dengan cuma-cuma alias tak digaji. Akan tetapi, dia tidak akan duduk di bangku cadangan saat tim Eredivisie Belanda itu berlaga. Dia hanya bertugas memberi masukan pada sesi latihan, mengevaluasi pertandingan, dan menggelar pertemuan dengan pihak-pihak terkait.
“Saat [Direktur Teknik] Martin van Geel mendekati saya pada Senin [15/2/2016] pagi dan bertanya apakah saya mau mengambil peran ini, saya langsung memiliki perasaan positif. Perasaan positif ini tumbuh setelah beberapa kali pertemuan. Saya mengambil kesempatan ini karena saya memiliki ikatan dengan Giovanni [van Bronckhorst],” kata Advocaat, seperi dilansir Soccerway, Rabu (17/2/2016).
Advocaat pernah bekerja sama dengan Van Bronckhorst saat menjadi pelatih Rangers. Saat itu, Van Bronckhorst masih berstatus sebagai gelandang Rangers dan membantu Advocaat meraih dua gelar Liga Premier Skotlandia pada musim 1998/1999 serta 1999/2000.
Selain trofi Liga Premier Skotlandia, pelatih berdarah Belanda itu juga meraih gelar domestik saat menukangi Zenit St. Petersburg dan PSV. Dia juga pernah memoles Tim Nasional (Timnas) Belanda, Korea Selatan, Belgia, Rusia, dan Serbia.
Keberhasilan menyelamatkan Sunderland dari ancaman degradasi Liga Premier Inggris musim lalu menjadi kenang-kenangan terakhir Advocaat sebelum pensiun. Dia memutuskan mengakhiri karier pelatih sepekan setelah memastikan Sunderland berada di zona aman dengan menahan imbang Arsenal pada 20 Mei 2015.
Namun, dia merevisi keputusan pensiun itu dan menandatangi perpanjangan kontrak selama satu tahun dengan Sunderland, 4 Juni 2015 lalu. Belum genap setengah musim bertahan di Liga Premier, Advocaat akhirnya benar-benar pensiun dan memilih kembali ke Belanda pada 4 Oktober 2015.