SOLOPOS.COM - Diego Michiels (Liputan6)

Karier pemain Diego Michiels yang ingin mencicipi liga luar negeri.

Solopos.com, SOLO — Bek Pusamania Borneo FC, Diego Michiels, menjadi salah satu pemain yang frustrasi dengan kisruh sepak bola di Indonesia. Pemain kelahiran Deventer, Belanda, 25 tahun silam tersebut bahkan mengaku menyesal ketika sekitar empat tahun lalu ia memutuskan hijrah ke Indonesia.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Diego mengungkapkan keinginannya untuk berkiprah di luar negeri, mengikuti jejak beberapa pemain yang telah hengkang dari klub-klub Tanah Air. Sejumlah pemain Indonesia Super League (ISL) mulai meninggalkan Indonesia untuk membela klub luar negeri karena tidak adanya kejelasan kompetisi di Tanah Air. Salah satunya, mantan pemain Persib Bandung, Makan Konate, yang memilih bergabung T-Team asal Malaysia.

“Pasti semua pemain yang ada di sini pengin ke luar negeri,” jelas Diego saat dijumpai wartawan seusai latihan Borneo FC di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (8/12/2015).

Mantan pemain Mitra Kukar dan Sriwijaya FC itu menantikan pinangan dari klub luar negeri. Namun, apabila bisa memilih, dia mendambakan bermain di Thailand dan Malaysia. Sayang, Diego belum mendapat tawaran yang cocok.

“Ya, kalau klub luar negeri, aku mau, kalau klub  luar negeri mau aku, aku pasti langsung ke sana, tapi tidak punya izin, tidak ada kontak. Dulu pernah ada juga pelatih luar yang memberi tawaran, tapi sampai sekarang belum ada lagi yang cocok,” jelas dia.

Setelah tercatat satu musim membela klub kasta kedua Belanda, Go Ahead Eagles, Diego memutuskan berkarier di Indonesia sejak 2011. Pemain berdarah Belanda-Indonesia itu bahkan memutuskan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan beberapa kali berkesempatan membela Timnas Indonesia U-23 dan Timnas Senior.

“Pada 2011 saya pilih main di sini, di Indonesia, kalau bicara karier [itu jadi keputusan] fatal,” ungkapnya.

Selama tidak ada kompetisi di Indonesia, Diego sempat pulang ke Belanda. Namun, ia akhirnya kembali ke Indonesia setelah mendapat bujukan dari Borneo untuk mengikuti turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015.

Sementara itu, gelandang bertahan Borneo FC, Ponaryo Astaman, tidak mempermasalahkan para pemain ISL yang mulai hijrah ke luar negeri sejak sepak bola Indonesia mengalami vakum kompetisi karena sanksi PSSI. “Ya itu malah bagus [jika ada pemain yang bisa berkarier di luar negeri],” jelas Ponaryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya