Sport
Rabu, 26 Agustus 2015 - 12:30 WIB

KASUS PENGATURAN SKOR : Komdis akan Panggil PT Liga dan Anggota Exco PSSI

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kasus pengaturan skor terjadi di Indonesia. Komdis PSSI tengah berusaha menyelesaikan kasus tersebut.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akan memanggil dua saksi lagi dalam perkembangan kasus pengaturan skor pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia pada 2013 lalu.

Advertisement

Komdis rencananya memanggil perwakilan PT Liga Indonesia dan anggota Executif Commitee PSSI, Djamal Aziz.

Pemanggilan mereka untuk menindaklanjuti keterangan dari mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan.

Advertisement

Pemanggilan mereka untuk menindaklanjuti keterangan dari mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan.

“Saya ditanyai seputar pengalaman saya dan apa yang saya tahu [tentang pengaturan skor]. Keterangannya sama seperti yang pernah saya sampaikan di salah satu stasiun televisi dan beberapa media massa,” ujar Gunawan seperti dikutip Solopos.com dari Antaranews, Selasa (25/8/2015).

Gunawan menuturkan praktik pengaturan skor atau match fixing timbul karena pada 2013 tidak ada sistem degradasi dalam klub Divisi Utama.

Advertisement

“Tujuan saya untuk menggugah pemerintah supaya menyiapkan anggaran di APBD sehingga sepak bola bisa sehat kembali,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan tersebut, Komdis akan memanggil perwakilan PT. Liga dan Djamal Aziz. Kepada PT Liga, PSSI akan menanyakan mengapa di klub Divisi Utama tidak ada sistem degradasi.

Sedangkan kepada Djamal Aziz, Komdis PSSI akan meminta konfirmasi apakah benar dirinya diam saja saat Gunawan berkali-kali melaporkan tentang praktik pengaturan skor tersebut.

Advertisement

“Hampir semua klub Divisi Utama yang di [peringkat bawah] itu melakukan match fixing karena tidak ada yang menggaji, tidak ada anggaran di APBD,” ujar Ketua Komdis PSSI, Ahmad Yulianto.

“Coach Gunawan katanya beberapa kali melaporkan ke Pak Djamal tetapi tidak ada tanggapan,” imbuh Achmad.

Sebelumnya, Gunawan mengakui Persipur Purwodadi yang ditukanginya pada 2013 melakukan praktik pengaturan skor yang melibatkan seluruh manajemen, pemain, pelatih, dan ofisial klub.

Advertisement

Ia menjelaskan setiap melakukan pengaturan skor Persipur Purwodadi mendapatkan uang senilai Rp400 juta tiap sekali pertandingan. Sedangkan untuk pemain, memperoleh Rp10 juta hingga Rp15 juta setiap terlibat dalam pengaturan skor per pertandingan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif