Sport
Jumat, 3 Juli 2015 - 16:25 WIB

KASUS PENGATURAN SKOR : Manajemen Persegres Laporkan Mantan Pelatih

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Skuat Persegres Gresik (Liputan6.com)

Kasus pengaturan skor yang mengguncang sepak bola Indonesia membuat manajemen Persegres Gresik akan melaporkan mantan pelatihnya yang berinisial AY.

Solopos.com, GRESIK — Manajemen Persegres Gresik United akan melaporkan mantan pelatihnya yang berinisial AY terkait pencemaran nama baik. Manajemen tidak terima Persegres terlibat kasus pengaturan skor dalam beberapa laga.

Advertisement

Dilansir Kantor Berita Antara, Jumat (3/7/2015), menurut Sekretaris Persegres, Hendri Febri, timnya sangat kecewa karena dituduh terlibat kasus pengaturan skor.

“Mantan pelatih kami berinisal AY atau Agus Yuwono itu menuding ada pengaturan skor dalam beberapa pertandingan, dan itu telah mencemarkan nama baik tim. Tentunya kami sangat kecewa,” ujar Hendri Febri.

Advertisement

“Mantan pelatih kami berinisal AY atau Agus Yuwono itu menuding ada pengaturan skor dalam beberapa pertandingan, dan itu telah mencemarkan nama baik tim. Tentunya kami sangat kecewa,” ujar Hendri Febri.

Ia mengatakan, tudingan Agus Yuwono kepada tim kebanggaan warga Kabupaten Gresik itu tidak beralasan, sebab selama ini Gresik United bermain sangat bagus, bahkan ketika ditinggal AY bisa tampil lebih baik.

“Kami menduga  yang melakukan pengaturan skor adalah pelatih Agus, sebab manajemen Gresik United berada di luar sistem. Oleh karena itu, kami berencana membawa masalah ini ke ranah hukum,” ucap Hendri.

Advertisement

“Sangat tidak logis, tim yang dibangun dengan biaya miliaran rupiah harus mengalah hanya demi uang Rp100 juta. Kami sangat kecewa dengan apa yang disampaikan AY,” katanya.

Oleh karena itu, manajemen meminta agar AY melakukan klarifikasi kepada publik terkait tuduhan adanya  kasus pengaturan skor di dalam tim Persegres Gresik.

“Dia harus segera melakukan klarifikasi, sebab kalau tidak dilakukan kami akan membawa masalah ini ke ranah hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik,” katanya.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, mantan pelatih Persegres, Agus Yuwono, memberikan pernyataan mengenai kasus pengaturan skor di Liga Indonesia. Dia mengaku pernah tiga kali diajak mengatur skor.

Upaya suap pertama dilakukan saat Agus menangani Persidafon di Indonesia Super League (ISL) 2013. Saat itu, dia ditawari uang Rp150 juta agar tim besutannya kalah dengan skor 1-3 saat melawat ke kandang tim Persiwa. Tapi, Agus menolak meski ada tawaran tambahan uang Rp50 juta. Persidafon akhirnya cuma kalah 0-1 dari Persiwa.

“Sampai sekarang saya masih belum dibayar kontraknya sama Persidafon. Meski tidak pegang uang, dengan nilai Rp200 juta, saya tetap tidak mau. Karena tidak seharusnya terjadi di sepak bola,” kata Agus.

Advertisement

Dua kasus lainnya terjadi saat Agus menangani Gresik United. Pertandingan yang ingin diatur skornya saat Gresik United akan berhadapan dengan Persik Kediri dan Barito Putra di laga ISL 2014.

Menurut Agus, ada anak asuhnya dalam pertandingan membuat kesalahan yang disengaja. Meskipun Agus tidak mengetahui ada pengaturan skor. Secara teknis, sebagai pelatih Agus tahu ada kesalahan yang disengaja.

“Pemain ini melakukan kesalahan meskipun saya tidak tahu ada pengaturan skor, secara kasat mata dan teknis, saya sebagai pelatih pasti tahu. Ini kesalahan yang benar atau kesalahan yang dibuat-buat,” kata Agus.

Agus mengungkapkan biasanya trik pengaturan skor bermula dari kesalahan pemain yang memberikan umpan atau mengoper bola kepada rekan satu tim.

Saat ditanya mengenai niat untuk membuat laporan kasus pengaturan skor kepada polisi, Agus mengungkapkan agar dalam kasus kali ini ada akhir yang positif.

“Saya tidak akan bisa menunjukan bukti. Harapan saya harus ada hasil akhirnya. Saya harapan betul-betul ada penyelesaian yang baik,” harap Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif