Sport
Jumat, 1 Januari 2016 - 03:40 WIB

Kedua Pesepak Bola Ini Berharap Liga Bergulir Lagi di 2016

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepak bola. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Kedua pesepak bola Indonesia, Samsul Arief dan Bobby Satria berharap Liga Bergulir Lagi di 2016.

 

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Menjelang pergantian tahun, belum ada tanda masa depan sepakbola Indonesia akan kembali hidup. Tak adanya kompetisi membuat pesepakbola tanah air mulai merasakan jenuh. Mereka berharap Liga Indonesia bisa bergulir kembali di 2016.

Sejak dibekukan oleh pemerintah dan turunnya sanksi FIFA, sepakbola Indonesia hanya dihibur dengan sejumlah turnamen, baik turnamen tarkam, maupun turnamen besar yang melibatkan banyak tim papan atas Indonesia dan ditayangkan langsung di televisi.

Advertisement

Sejak dibekukan oleh pemerintah dan turunnya sanksi FIFA, sepakbola Indonesia hanya dihibur dengan sejumlah turnamen, baik turnamen tarkam, maupun turnamen besar yang melibatkan banyak tim papan atas Indonesia dan ditayangkan langsung di televisi.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, belum bisa memprediksi kapan olahraga si kulit bundar ini bisa digelar kembali. Alasannya, belum ada solusi yang tepat lantaran dinilai masih banyak pihak-pihak yang belum berpikir dewasa.

Kondisi makin sulit setelah ada dua versi tim, tim kecil dan komite ad-hoc, yang diharapkan menjadi jalan keluar permasalahan sepakbola tanah air. Namun persepsi pemerintah dan FIFA berbeda, dua-duanya pun kini jalan sendiri-sendiri.

Advertisement

“Saya akui, tidak begitu puas dengan adanya cuma turnamen-turnamen. Kondisi seperti ini sangat mempengaruhi psikis pemain, yang kami butuhkan cuma kompetisi, bukan turnamen. Saya berharap ada jalan keluar di 2016, masa begini terus,” ujar Samsul Arief, striker Arema Cronus.

Hal itu juga dirasakan oleh pemain Bali United, Bobby Satria. Dia menilai turnamen itu hanya pekerjaan sesaat dan tidak bermuara. Dia meminta kepada Menpora dan PSSI mencari solusi terbaik dan tidak mementingkan ego masing-masing.

“Turnamen, pemain hanya dikontrak dua sampai tiga bulan, sama saja dengan tarkam. Kami bosan, bermain sepakbola tanpa tujuan jelas. Kalau kompetisi itu pemain bisa ke timnas, klub bisa tampil di kompetisi Asia,” kata eks PSPS Pekanbaru itu.

Advertisement

Mereka berharap di 2016 nanti ada angin segar dengan bergulirnya kompetisi. Keduanya pun menyetujui adanya perbaikan sepakbola, tapi tidak menyengsarakan pemain yang mata pencahariannya di sepakbola.

“Kalau begini terus, saya mungkin tahun depan akan pindah kompetisi di Malaysia,” kata Samsul.

“Kemenpora akan sulit bikin liga tanpa PSSI, PSSI juga sulit selama masih dibekukan, jadi kita harap keduanya bisa segera berdamai demi terselenggaranya liga,” timpal Boby.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif