SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Harian Jogja.com, JOGJA – Kegagalan Indonesia lolos ke Kejuaraan Internasional Basket FIBA U-16 regional Asia yang akan digelar di Iran menjadi evaluasi bagi pembinaan Timnas basket. Buruknya strategi dan minimnya masa persiapan dituding sebagai penyebab utama kegagalan mereka.
Pelatih Indonesia Supri Sugianto mengakui kelemahan tim asuhannya. Timnya memang minim barisan bigmen yang dapat diandalkan untuk mengamankan area rawan di bawah ring. Mereka juga minim variasi serangan yang memudahkan lawan membaca strategi dan menggagalkan upaya serangan Indonesia.
Supri mengatakan, kendala ini sangat dipengaruhi minimnya waktu persiapan sehingga mereka tak mampu melatih lebih banyak strategi. Timnas Indonesia hanya memiliki waktu dua minggu untuk berlatih secara intensif sejak training camp mereka resmi dibuka 27 Juni 2013. “Kami sangat minim barisan bigmen untuk rebound, akibatnya kami selalu kalah saat perebutan posisi dibawah ring. Waktu latihan juga terlalu sedikit untuk persiapan,” ujarnya, Jumat (19/7/2013).
Pernyataan senada juga disampaikan Manajer Timnas Indoensia, Christine Gono. Menurutnya minimnya waktu persiapan menjadi penyebab terbesar kegagalan mereka. Menurutnya dua minggu untuk persiapan tim basket di kejuaraan Internasional sangatlah minim. Dia berharap Indonesia bisa merebut kesempatan di kejuaraaan berikutnya dengan persiapan yang lebih matang. Tetapi Christine mengaku tak mampu memastikan evaluasi dari kekalahan Indonesia kali ini. “Evaluasi nanti tergantung Perbasi,” ujarnya.