SOLOPOS.COM - Gregoria Mariska Tunjung (Badmintonindonesia.org)

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior diwarnai dengan Gregoria Mariska yang menjadi juara.

Solopos.com, YOGYAKARTA – Kedua mata Gregoria Mariska Tunjung tampak sembab. Gadis berusia 18 tahun tersebut sesekali mengusap air mata yang menetes di pipinya.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Gregoria tidak sedang sedih. Ia menangis karena haru setelah mempersembahkan medali emas tunggal putri di BWF World Junior Championships 2017. Pebulu tangkis asal Wonogiri ini terlihat emosional ketika mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang di panggung dunia.

Perjuangan tanpa lelah Gregoria akhirnya terbayar dengan medali emas di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017 ini. Gregoria memastikan kemenangannya setelah membungkam pemain Tiongkok, Han Yue, dengan rubber game 21-13, 13-21, 24-22 pada babak final di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (22/10/2017).

Prestasi Gregoria ini sekaligus mengakhiri penantian panjang Indonesia untuk meraih juara di sektor tunggal putri. Kali terakhir tunggal putri Tanah Air bisa membuat Indonesia Raya berkumandang di BWF World Junior Championships yakni 25 tahun silam. Tepatnya ketika Kristin Junita menaiki podium juara pada BWF World Junior Championships 1992 yang digelar di Jakarta.

Sejak seperempat abad lamanya, tunggal putri Indonesia hanya bisa gigit jari di kejuaraan prestisius ini. Podium utama selalu diisi wakil-wakil dari negara lain, seperti Tiongkok, Taiwan, India, Thailand, Jepang, dan Malaysia. Sampai akhirnya gadis yang akrab disapa Jorji itu mampu menghentikan penantian panjang tersebut.

“Gelar ini saya persembahkan buat orang tua dan buat semua yang sudah mendukung saya, untuk Indonesia,”ujar Gregoria, seperti dikutip situs resmi PP PBSI.

Podium tertinggi di tingkat dunia tidak bisa dicapai dengan cara instan. Gregoria membuktikan hal itu. Saat dijumpai Solopos.com pada Kejurnas Badminton 2016 di Sritex Arena, Solo, Desember tahun lalu, ia mengungkapkan perjuangan dan pengorbanannya agar bisa menembus level dunia.

Mimpi Gregoria untuk mempersembahkan gelar bagi Indonesia di tingkat dunia akhirnya tercapai pada BWF World Junior Championships tahun ini. Namun, mimpinya masih terus berlanjut di tingkat senior.

Ini memang menjadi tahun terakhir Gregoria berlaga di tingkat junior.  Pebulu tangkis yang genap berusia 18 tahun pada 11 Agustus lalu tersebut sebenarnya pernah mencoba beberapa kali turnamen tingkat senior.

Ia bahkan pernah mencuri perhatian ketika menantang pebulu tangkis India, PV Sindhu, pada final kejuaraan BWF Grand Prix Gold di India, Januari lalu. Sayang, ia akhirnya menyerah dari atlet tuan rumah dan harus puas di posisi runner-up.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya