SOLOPOS.COM - Sejumlah atlet sepatu roda sedang berlaga di nomor speed 3.000 meter putri C dalam Kejurda Wali Kota Cup di Velodrom Manahan tahun lalu. JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Kejuaraan sepatu roda Solo Open 2016 menyajikan tim Roglis yang gagal menjadi juara umum.

Solopos.com, SOLO – Klub Roda Glinding Solo (Roglis) gagal memenuhi target raihan gelar juara umum di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda Solo Open 2016.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Hingga hari terakhir kejuaraan di Velodrome, Manahan, Minggu (31/7/2016) sore, Roglis hanya mampu mendulang enam medali emas, dua perak, dan tiga perunggu di kategori speed. Mereka menempati peringkat ketiga di klasemen raihan medali. Gelar juara umum speed jatuh ke tangan KIS Karawang yang mengumpulkan 11 medali emas, empat peral, dan sembilan perunggu.

Sementara itu, di kategori standard, Roglis juga hanya puas menempati peringkat kedua dengan raihan empat medali emas, empat perak, dan dua perunggu. Klub tuan rumah Solo Open itu kalah dari Mataram Inlane Club (MIC) Jogja yang menyegel titel juara umum standard dengan koleksi lima medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

“Di speed, kami meraih medali emas di antaranya dari Eleonora Cinta, Angelica, serta Enrico Davin di kelas ITT, sedangkan di standard raihan emas dari Alvian, Zillan, Queentsa, dan Albien Torres,” urai Direktur Event Roglis sekaligus Ketua Panitia Solo Open, L. Jay Sapto Wibowo, saat dijumpai Solopos.com, di Velodrome Manahan, Minggu.

Kendati gagal menyabet gelar juara umum, Jay menilai capaian atlet-atlet Roglis di kejuaraan kali ini sudah cukup bagus. “Sebagai tuan rumah Roglis masih jauh dari harapan. Menurnkan 63 atlet, semestinya bisa juara umum tapi justru tetap dipegang KIS Karawang. Tapi, capaian ini cukup mendekati realita bahwa pembinaan atlet Roglis sendiri sudah berjalan dengan baik,” kata dia.

Selain Roglis, dua klub lain asal Solo, yakni Viper dan Boskresero, juga gagal bersinar. Viper hanya meraih dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu di kategori speed. Sementara itu, Boskresero mengantongi dua medali perunggu di kategori speed serta sekeping emas di kategori standard.

Selain mempertandingkan kategori standard dan marathon di Velodrome, Solo Open 2016 juga disemarakkan dengan perlombaan marathon yang digelar di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu pagi. Sayangnya, Roglis juga belum mampu mencuri medali emas dari pertandingan marathon.

“Mata lomba marathon yang menjadi magnet yakni di kelas senior putra karena roadrace dengan lintasan sepanjang 18 km dari Diamond ke Gladak. Atlet Solo yang bisa tampil bagus di kelas ini hanya Enrico demgan meraih medali perak,” tutur Jay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya