Sport
Rabu, 22 April 2015 - 03:25 WIB

KEJUARAAN TENIS MEJA DUNIA : NPC Kirim 8 Atlet ke Slovenia dan Slovakia

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertandingan tenis meja oleh para difabel. NPC Indonesia kirim atlet ke luar negri. Ist/britannica.com

Kejuaraan tenis meja dunia untuk para difabel akan digelar di Slovenia dan Slovakia.

Solopos.com, SOLO — National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengirimkan delapan atlet ke Kejuaraan Tenis Meja Difabel Dunia di Slovenia dan Slovakia, 3 Mei nanti.

Advertisement

Kedelapan petenis meja andalan yang diturunkan adalah David Jacob, Osrita Muslim, Supriyatna, Komet Akbar, Tatok Hardianto, Agus Susanto, Sheila Dwi Radayana, dan Tarsilem. Seluruh atlet ditargetkan mampu menggondol medali emas sebagai tambahan poin untuk meraih tiket ke Paralympic Games 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Khusus David Jacob yang sudah memiliki jam terbang tinggi di kejuaraan dunia ditargetkan mengemas minimal dua medali emas. Peraih medali perunggu di Paralympic Games 2012 itu menjadi salah satu petenis meja Indonesia yang sudah hampir pasti bisa tampil di Brasil.

“Agus Sutanto juga sedang bagus. Dia minimal bisa meraih dua emas di Slovenia dan Slovakia untuk kemudian tampil di Paralympic Games. Sheila dan Supriyatna juga berpeluang cukup besar [lolos ke Paralympic Games],” ujar pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) NPC Indonesia, Herry “Gogor” Isranto, saat ditemui Espos di Balai Persis Solo, Selasa (21/4/2015).

Advertisement

Kedelapan petenis meja itu akan berkompetisi di Slovenia dan Slovekia selama dua pekan. Setelah itu, mereka harus kembali ke Indonesia dan fokus mempersiapkan kompetisi ASEAN Para Games (APG) 2015 yang digeber di Singapura, Desember mendatang.

Gogor berharap hasil positif di kejuaraan dunia bisa menjadi pemanasan sempurna bagi para petenis meja difabel andalan Indonesia sebelum bertarung di APG. Tenis meja selalu menjadi salah satu lumbung emas bagi Indonesia di pesta olahraga difabel Asia Tenggara itu.

“Kami menargetkan mempertahankan juara umum di APG. Bukan hanya tenis meja, cabang olahraga lain pun kami targetkan meraih medali semaksimal mungkin,” tutur Gogor.

Advertisement

Akan tetapi, Gogor memprediksi Indonesia akan sedikit kesulitan mempertahankan predikat juara umum. Sebab, sebagian nomor pertandingan dalam beberapa cabang olahraga [cabor] yang biasa menjadi lumbung medali Indonesia bakal dihapuskan di APG Singapura.

“Ada akal-akalan dari tuan rumah atau mungkin Malaysia untuk mengurangi nomor pertandingan yang berpeluang menghasilkan emas untuk Indonesia. Kami akan komplain ke Presiden NPC Asia Tenggara supaya cabor unggulan Indonesia dipertandingkan lagi. Biasanya, enam bulan sebelum kompetisi baru ada pengumuman resmi soal cabor yang dipertandingkan,” urai Gogor. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif