SOLOPOS.COM - Ilustrasi bulu tangkis. (JIBI/Solopos.com/Dok)

Pengcab PBSI Sragen bakal menggelar kejuaraan.

Solopos.com, SRAGEN — Pengurus Cabang (Pengcam) PBSI Sragen bakal menggelar kejurkab pada Agustus 2017 mendatang. Kejurkab digelar dalam rangka menjaring bibit pebulutangkis yang berbakat.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Sekretaris Pengcam PBSI Sragen Budiyanto mengatakan kejurkab merupakan program utama dari PBSI Sragen yang belum lama ini dilantik. Dia mengakui idealnya kejurkab digelar dua kali dalam setahun. Namun, pada tahun ini hanya ada satu kejurkab yang bakal digelar PBSI Sragen.

“Kejurkab ini sudah diprogramkan PBSI Sragen. Dalam waktu dekat, kami akan mengumpulkan seluruh pengurus untuk membentuk kepanitiaan,” jelas Budiyanto kepada Solopos.com, Minggu (28/5/2017).

Kejurkab itu bertujuan menjaring bibit baru calon atlet pebulu tangkis berbakat. Kerjurkab ini akan mempertandingkan nomor usia dini (di bawah 11 tahun), anak-anak (di bawah 13 tahun), pemula (di bawah 15 tahun) dan remaja (di bawah 17 tahun). Seluruh klub bulu tangkis di Sragen bakal diundang untuk mengirimkan pemain yang akan berkompetisi dalam kejurkab.

“Di Sragen sudah ada beberapa klub besar seperti Mekar Jaya, Kurma, dan Sukowati. Mereka sudah punya atlet yang cukup banyak. Tapi, klub yang punya sedikit atlet pun akan kami undang,” terang Budiyanto.

Para pemenang dalam kejurkab, kata Budiyanto, biasanya bakal direkrut oleh klub profesional yang lebih besar. Saat ini sudah ada sejumlah atlet asal Sragen yang bermain di klub besar maupun ikut pelatnas.

Saat ini ada Meirisa Cindy Sahputri, 21, pebulu tangkis asal Bumi Sukowati yang masuk pelatnas. Sebelumnya ada Nini Kustianingsih, Endra, dan Tri Heru Pamungkas yang lebih dulu masuk pelatnas.

Pelatih klub Mekar Jaya Pangat berharap kepengurusan PBSI Sragen yang baru terbentuk bisa mengoptimalkan pembinaan atlet muda berbakat. Dia mendukung langkah PBSI yang bakal menggelar kejurkab pada Agustus mendatang.

“Silakan mau membuat program apapun yang diinginkan, tapi pembinaan atlet harus dinomorsatukan. Jangan sampai ada atlet berbakat justru luput dari pembinaan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya