Sport
Kamis, 17 November 2011 - 09:16 WIB

Kenshi bersaudara masa depan Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Predikat sebagai kabupaten penyumbang atlet bela diri DIY menjadi pemicu semangat kakak-beradik yang satu ini terus berprestasi bagi Kulonprogo.

Adalah Sudi Asmoro, 22, dan Heri Sutrisno, 18, kakak beradik yang saat Porprov Oktober lalu mampu menyumbangkan medali emas dan perak bagi Kulonprogo dari cabang olahraga kempo. Diakui Sudi saat dihubungi Selasa(15/11) lalu, kempo dikenalnya sejak dirinya duduk di bangku SMA. Sejak saat itu, dirinya terus mencintai olahraga yang berasal dari Jepang tersebut.

Advertisement

Sebelum mendalami kempo, alumnus MAN 2 Wates tersebut awalnya mencoba pencak silat. Akan tetapi, lantaran menurutnya olahraga tersebut terlalu banyak gerakan-gerakan gemulai yang menyerupai tarian, dirinya pun kemudian memutuskan beralih ke olahraga lainnya. “Saat itu saya masih SMP. Itu pun saya tidak lama ikut pencak silat,” ujarnya.

Meski begitu, dirinya tidak memungkiri, perkenalannya dengan pencak silat itulah yang kemudian secara perlahan menumbuhkan kecintaannya pada olahraga beladiri. “Saat masuk ke MAN 2 Wates, saya kemudian tertarik ikut kempo,” ujarnya.

Advertisement

Meski begitu, dirinya tidak memungkiri, perkenalannya dengan pencak silat itulah yang kemudian secara perlahan menumbuhkan kecintaannya pada olahraga beladiri. “Saat masuk ke MAN 2 Wates, saya kemudian tertarik ikut kempo,” ujarnya.

Sejak itulah, dirinya kemudian bergabung dengan atlet muda lainnya mengikuti latihan kempo di Panti Pelajar Wates. “Di sanalah saya mulai bisa meraih beberapa prestasi. Termasuk mengikuti Pra-PON tahun ini di Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.

Dibanding dengan pencak silat yang telah ditekuninya meski hanya sebentar, dirinya lebih nyaman untuk menekuni kempo ini. Diakuinya, kempo ternyata tak hanya mengedepankan gerakan-gerakan yang menjurus pada kekerasan saja.

Advertisement

Sementara adiknya, Heri Sutrisno, mengakui menekuni kempo lantaran kagum dengan prestasi kakaknya. Oleh sebab itulah, dirinya yang baru saja lulus dari SMK Muhammadiyah 3 Wates tersebut memilih kempo sebagai olahraga bela diri yang ditekuninya hingga kini. “Kalau sebelumnya saya pernah ikut karate,” ujarnya.

Diakuinya pula, kedua orang tuanya tidak mendukung hobi anaknya yang gemar olahraga beladiri. Menurut mereka, kepentingan sekolah merupakan hal utama yang harus diutamakan. Terlebih lagi, olahraga tersebut tergolong olahraga yang penuh dengan kekerasan.

Menjawab keraguan orangtuanya itu, dia dan kakaknya hanya menjelaskan bela diri yang mereka tekuni tersebut tak lebih dari sekadar olahraga saja. “Selebihnya untuk beladiri. Tapi yang utama adalah untuk olahraga dan kesehatan saja,” tukasnya.

Advertisement

Ditambahkan Sudi, manfaat yang memang paling dirasakannya setelah menekuni kempo adalah kemampuannya mengontrol emosi. Hal itu terbukti ketika dirinya dalam kondisi tertekan. “Saat tertekan, dulu saya kerap mudah terpancing emosi. Kini, saya lebih bisa mengaturnya,” tukasnya.

Sedangkan Ketua Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) Kulonprogo Sutarno saat dihubungi terpisah mengakui bahwa keduanya merupakan atlet masa depan yang dimiliki oleh Kulonprogo. “Keduanya sekarang memang sedang matang-matangnya,” serunya.

Oleh sebab itulah dirinya berharap kepada pemerintah baik melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo lebih memperhatikan persoalan pembinaan atlet-atlet muda seperti ini. Menurutnya, semangat dari atlet-atlet muda tersebut sangat diacungi jempol. Terlebih saat dirinya menyaksikan sendiri ketekunan mereka.

Advertisement

“Saya menyaksikan sendiri, ketekunan mereka saat berlatih,” tukasnya.

Terbukti, saat keduanya berhasil menggondol lima medali. Di antara medali yang berhasil digondol tersebut adalah satu emas pada kelompok beregu campuran dan dua perak pada kategori randore dan embo pasangan campuran yang diperoleh Sudi serta dua perak oleh Heri melalui kelas randore dan embo kelas 50 kg dan 55 kg.(Wartawan Harian Jogja/Arief Junianto)

HARJO CETAK

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif