SOLOPOS.COM - Rahmat Erwin Abdullah (Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, JAKARTA – Lifter Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, kembali meraih gelar juara dunia angkat besi. Kali ini ia keluar sebagai yang terkuat di kelas kelas 73 kg Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, Sabtu (10/12/2022).

Kesuksesan Rahmat ini diikuti rekannya Rizki Juniansyah yang menjadi runner up dan membawa pulang medali perak dari kelas yang sama.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Pada kejuaraan yang merupakan salah satu ajang perebutan poin menuju Olimpiade Paris 2024 itu, Rahmat, yang memulai persaingan di Grup B, berhasil melampaui total angkatan para pesaingnya dari Grup A. Peraih perunggu Olimpiade Tokyo itu mempertahankan gelar juara dunia yang diraih pada 2021 setelah mencatatkan angkatan total 352 kg (152 kg snatch dan 200 kg clean and jerk).

Hasil clean and jerk yang diukir Rahmat di Bogota itu juga menjadi rekor baru, memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang lifter China Shi Zhiyong sejak Kejuaraan Dunia 2019 dengan angkatan 197 kg.

Catatan tersebut sekaligus mempertajam catatan sebelumnya ketika pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Rahmat membawa pulang medali emas setelah meraih total angkatan 343 kg (snatch 151 kg dan clean and jerk 192 kg).

Sementara itu, Rizki Juniansyah yang memulai persaingan di Grup A meraih satu medali emas untuk kategori snatch dan dua perak pada clean and jerk dan total angkatan.

Baca Juga: Kabar Angkat Besi: Eko Yuli Raih Perak Kejuaraan Dunia di Kolombia

Rizky mencatatkan total angkatan 347 kg, dengan snatch 155 kg dan clean and jerk 192 kg. Dia sempat berusaha memecahkan rekor dunia junior snatch 158 kg pada kesempatan ketiga, namun gagal.

Medali perunggu kelas 73 kg diraih oleh lifter Kazakhstan Alexey Churkin yang membukukan total angkatan 343 kg (153 kg snatch dan 190 kg clean and jerk).

Pelatih angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja, mengatakan sengaja melakukan strategi agar kedua lifter Indonesia itu tidak bertarung dalam grup yang sama.

“Agar mereka menikmati karena pertarungan grup terpisah waktunya sehingga keduanya bisa bertarung dengan aman. Akhirnya mereka mampu meraih yang terbaik. Saya berharap mereka ke depannya tetap konsisten dan mampu lolos Olimpiade 2024,” kata Dirdja melalui pesan tertulis kepada media di Jakarta, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya