Sport
Minggu, 7 November 2021 - 01:00 WIB

Keren! SSB Zettle Meyer Borong Penghargaan Turnamen di Solo

Ichsan Kholif Rahman  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain SSB Zettle Meyer saat mengikuti turnamen Losari Cup di Lapangan Losari pekan ini. (Istimewa/Dok Zettle Meyer)

Solopos.com, SOLO – Sekolah Sepak Bola (SSB) P4S Zettle Meyer 2010 sukses menjuarai Turnamen Sepak Bola Losari Cup di Lapangan Losari, Pasar Kliwon, Solo, pekan ini. Zettle Meyer juga memborong penghargaan secara individu seperti pemain bertahan terbaik, pemain terbaik, dan pelatih terbaik.

Pelatih Zettle Meyer, Syaiful Bachri, kepada Solopos.com, Rabu (3/11/2021) mengatakan dalam turnamen itu diikuti oleh 16 SSB seluruh Soloraya. Dalam perjalanan meraih juara, Zettle Meyer sukses mengalahkan SSB Ksatria Solo dengan skor 4-0. Lalu, dalam laga penyisihan kedua tim dari Mojolaban itu harus bermain imbang saat melawan SSB Pandanaran dengan skor 0-0. Di laga ketiga, Zettle Meyer mengalahkan SSB Abimanyu dengan skor 1-0.

Advertisement

Baca Juga: Gagal Menang Lagi, PSIS Kalah 0-1 dari Borneo FC

Syaiful menambahkan di babak delapan besar, anak asuhnya menang 1-0 melawan SSB Putra Mantara. Lalu di babak semifinal Zetlle Meyer menang tipis 1-0 melawan Putra Handayani. Dalam laga final, Alwathoni dipaksa menyerah dengan skor 0-1 untuk Zettle Meyer.

“Sepanjang turnamen kami bisa mempertahankan tidak kemasukan gol. Kami juga meraih penghargaan pelatih terbaik, pemain bertahan terbaik oleh Fathan dan pemain terbaik oleh Ibrahimovic,” kata Syaiful.

Advertisement

Ia menambahkan di posisi ketiga diraih oleh Putra Handayani disusul oleh SSB Bonansa. Ia menganggap turnamen yang baru-baru saja dimulai setelah pandemi membaik ini sangat berpengaruh bagi pembinaan anak usia dini. Sebelumnya, mayoritas SSB menghentikan pembinaan karena pandemi.

Baca Juga: Irfan Bachdim Jadi Pemain Terpopuler Persis Solo di Instagram

“Sebelum pandemi kami bersiap menatap laga nasional, tapi hingga saat ini belum mulai lagi. Saya rasa hampir sama di seluruh SSB, tidak adanya turnamen membuat mental anak-anak sedikit menurun. Perlu fokus ke pembinaan mental bertanding anak,” kata dia.

Advertisement

Menurutnya, setelah ini skuat SSB Zettle Meyer tetap mengikuti turnamen kelas kota dan kabupaten sebelum menghadapi turnamen nasional. “SSB itu prosesnya bukan hasil akhir juara atau tidak. Seluruh anak-anak itu sama, biarkan berproses menuju pesepakbola profesional,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif