SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sony Dwi Kuncoro. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Pebulu tangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, akhirnya memetik buah kerja kerasnya sepanjang musim 2012 lalu. Beberapa tahun lalu, ia mengalami cedera pinggang yang membuat penampilannya merosot dan peringkatnya pun terlempar dari 100 besar.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Pemain kelahiran Surabaya ini sempat mengalami masa-masa suram karena cedera yang begitu mengganggunya baik saat latihan maupun bertanding. Tak jarang ia harus angkat koper lebih awal karena gagal melewati lawan-lawan yang di atas kertas seharusnya bisa dikalahkannya.

Peraih medali perunggu Olimpiade Athena ini perlahan tapi pasti mulai bangkit dan tampil lebih baik di berbagai pertandingan yang diikutinya. Tahun lalu, ia mampu memetik dua gelar di ajang Thailand dan Indonesia Grand Prix Gold 2012.

Tak heran jika peringkatnya pun ikut terdongkrak. Pekan lalu, pemain Jaya Raya Suryanaga ini masih bercokol di peringkat 10 dunia. Sony kemudian berhasil menembus babak semifinal turnamen kelas premier di Korea Open pekan  lalu. Ia mendapat 7.700 poin dan peringkatnya pun meroket hingga ke posisi lima dunia.

“Ini adalah buah kerja keras saya, kadang percaya enggak percaya juga saya bisa kembali lagi. Rasanya dalam hati ini menangis kalau ingat dulu berjuang dari peringkat 100 lebih. Saya tidak ingin hal itu terjadi lagi, tidak mau peringkat saya turun lagi,” tuturnya seperti dikutip dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Jumat (18/1).

Berdiri di peringkat lima dunia membuat Sony menjadi tunggal putra terkuat Indonesia saat ini. Petenis 28 tahun ini menggeser posisi Simon Santoso yang kini turun dua peringkat ke peringkat sembilan dunia. Jika Sony mampu tampil stabil, bukan tak mungkin ia akan menjadi pemain tunggal putra pertama di skuat Sudirman Cup yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Mei mendatang.

“Menurut saya, tiap atlet itu harus ada keinginan menjadi yang pertama, jangan mau jadi yang kedua, ketiga dan seterusnya. Tentunya saya ingin sekali jadi tunggal putra terbaik,” imbuhnya.

Sony juga mengungkapkan bahwa dirinya masih menyimpan keinginan untuk berlaga di Olimpiade Brazil 2016. Selain Sony, pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, juga mengalami kenaikan peringkat yang cukup signifikan. Pekan lalu, Linda yang bertengger di posisi 25 dunia, kini berada di peringkat 21.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya