Solopos.com, SOLO – Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) dan pengurus National Paralympic Committee (NPC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Hotel Sahid Raya, Solo, Kamis (5/5/2022) malam WIB.
Dengan penandatangan kerja sama itu otomatis membuat PJSI sebagai organisasi induk atlet judo akan membantu kebutuhan para altet disabilitas seperti matras dan baju judo.
“MoU itu dilakukan karena kami terpisah secara payung hukum organisasi. Jadi bukan di bawah PJSI,” kata Ketua Umum PB PJSI, Letjen TNI Maruli Simanjuntak, saat dijumpai wartawan, Kamis.
Maruli menambahkan kerja sama itu akan memudahkan komunikasi, administrasi, dan /sebagai bentuk dukungan PJSI untuk NPC Indonesia. Dia memastikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh para atlet akan dibantu oleh PJSI.
Baca Juga: 7 Mei Pengecekan, ASEAN Para Games XI 2022 Dipastikan Diikuti 11 Negara
Dia menambahkan tidak menutup kemungkinan akan menggelar training camp untuk para atlet disabilitas di Padepokan Judo, Ciloto, Bogor Jawa Barat. “Kami kan punya camp training Judo yang memang didesain khusus,” kata dia.
PJSI juga bakal memenuhi kebutuhan wasit dalam penyelenggaraan APG mendatang. “Kami akan lihat nanti apa yang bisa kami support dalam APG. Kalau kemarin, memang permintaannya baru wasit,” imbuh dia.
Baca Juga: Sengit, Sekilas Head to Head Liverpool Vs Real Madrid di Liga Champions
Sementara itu, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, mengatakan NPC Indonesia optimistis bakal mampu meraih prestasi lebih dalam ajang internasional setalah adanya dukungan dari Ketum PJSI.
Sejauh ini ada sebanyak 18 atlet Judo sedang menjalani pemusatan latihan di Solo untuk ajang APG XI. “Kami ingin menunjukkan dalam APG nanti kalau kami benar-benar serius mengurus para atlet,” kata dia.
Ia menambahkan meskipun cabor baru, NPC Indonesia menargetkan delapan medali emas.