SOLOPOS.COM - Peserta asal Sragen, Kenji Satria Pamungkas, memukul kok saat skrining tahap II Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati Kudus Kamis (20/10/2022). (Istimewa/Tim Dokumentasi PB Djarum)
Solopos.com, KUDUS – Atlet muda asal Sragen, Kenji Satria Pamungkas, menyita perhatian orang tua peserta dan penonton Audisi Umum PB Djarum 2022 di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/10/2022).
Dengan keterbatasan fisiknya, Kenji mampu menembus skrining tahap I dan bersaing pada tahap II audisi bulu tangkis ini. Kenji adalah peserta audisi kategori U-13.
Ia mempunyai keterbatasan bagian tangan kanan. Meskipun begitu, kecintaan Kenji terhadap bulu tangkis membuatnya penuh semangat saat bertarung mengalahkan para pesaingnya di GOR Djarum Jati Kudus, Kamis.
Kenji datang ke Kudus ditemani orang tua dan pelatihnya. Kenji justru menjadi salah satu yang tampil mencolok meski dengan keterbatasannya.
Kenji datang ke Kudus ditemani orang tua dan pelatihnya. Kenji justru menjadi salah satu yang tampil mencolok meski dengan keterbatasannya.
Dia memiliki gaya bermain yang berbeda dibandingkan peserta lainnya.Kenji memanfaatkan kekuatan tangan kirinya sebagai senjata andalan.
“Walaupun aku seperti ini (difabel), tapi aku tetap optimistis lanjut ke turnamen,” ucap Kenji saat ditemui seusai skrining tahap II.
Kenji mengatakan semangat tersebut muncul lantaran dia mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Dia memiliki harapan besar untuk bisa menimba ilmu dan sukses di PB Djarum.
“Yang membuat aku semangat adalah dukungan dari orang tua dan pelatih. Mereka selalu mendukung aku mewujudkan mimpi menjadi seorang atlet bulu tangkis. Semoga aku bisa masuk menjadi atlet di PB Djarum,” tegas dia.
Baca Juga: Dominasi Hendra/Ahsan atas Lu/Yang Rontok, Kalah di Babak Kedua Denmark Open
Sementara itu, legenda bulu tangkis yang masuk dalam tim pencari bakat, Liem Swie King, mengapresiasi perjuangan para atlet muda di audisi umum tersebut.
King berpesan para atlet muda harus menunjukkan semangat juang tinggi ketika bertanding di lapangan. Karena hal tersebut menjadi salah satu faktor penilaian agar para atlet bisa lolos ke babak selanjutnya.