Sport
Senin, 16 Oktober 2023 - 19:47 WIB

Kirgizstan akan Jadi Peserta Baru Piala AFF, Persaingan Semakin Ketat

Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sepak Bola (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.som, SOLO–Timnas Kirgizstan dikabarkan akan menjadi peserta baru Piala AFF, ajang sepak bola antarnegara yang digelar Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

Jika ke depan kabar ini menjadi nyata, Kirgizstan akan menjadi anggota ke-13 AFF. Kabar ini santer diberitakan sejumlah media Vietnam, seperti Danviet.vn dan Bongda.

Advertisement

Saat ini ada 12 anggota AFF dan aktif mengikuti ajang Piala AFF. Anggota itu terdiri atas 11 negara dari Asia Tenggara dan Australia (bergabung pada 2013).

Petinggi AFF dan Federasi Sepak Bola Kirgizstan (KFU) disebut telah bertemu membahas peluang Kirgisztan menjadi anggota baru AFF dan menjadi peserta Piala AFF.

Advertisement

Petinggi AFF dan Federasi Sepak Bola Kirgizstan (KFU) disebut telah bertemu membahas peluang Kirgisztan menjadi anggota baru AFF dan menjadi peserta Piala AFF.

Para petinggi itu dikabarkan telah mencapai kesepakatan. Hanya, belum ada informasi Kirgizstan ke depan akan berpartisipasi di seluruh ajang atau hanya di level senior atau kelompok umur.

Apabila nanti Kirgizstan menjadi peserta Piala AFF, ini akan menjadikan persaingan semakin ketat. Negara anggota Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) itu akan menjadi pesaing berat bagi Indonesia yang selama ini bersaing ketat dengan Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Advertisement

Kabar bakal masuknya Kirgizstan ke AFF menunjukkan ajang Piala AFF semakin dilirik. Sebelumnya, Australia telah resmi menjadi anggota AFF dan berpartisipasi pada Piala AFF kelompok umur (U-16 dan U-19) mulai 2013.

Namun, tidak dapat dimungkiri Piala AFF memang kerap menimbulkan perdebatan. Tak sedikit pihak yang menyebut ajang level Asia Tenggara tersebut sebagai piala ciki atau tak penting. Itu lantaran Piala AFF bukan bagian dari agenda FIFA. Itu berarti, apa pun pencapaian di ajang tersebut tidak akan memengaruhi ranking FIFA.

Bahkan, banyak pihak yang meminta PSSI tak lagi mengikuti turnamen itu karena pertandingan-pertandingan di Piala AFF yang dijalani timnas Indonesia selalu tak beres.

Advertisement

Anggapan itu merujuk pada keputusan-keputusan wasit yang sering merugikan skuad Garuda. Selain itu, pemain lawan kerap bermain kasar.

Terlepas dari pro dan kontra itu, Piala AFF yang kali pertama digelar pada 1996 itu nyatanya menjadi ajang paling prestisius di Asia Tenggara.

Timnas negara-negara ASEAN unjuk gigi untuk menunjukkan eksistensi dan membuktikan sebagai yang terbaik. Timnas putra Thailand menjadi tim tersukses dengan mengoleksi tujuh trofi (1996, 2000, 2002, 2014, 2016, 2020, 2022).

Advertisement

Singapura empat trofi (1998, 2004, 2007, 2012), Vietnam dua trofi (2008, 2018), dan Malaysia satu trofi (2010).

Pada kategori U-23 putra (digelar sejak 2005), Vietnam mengoleksi dua trofi (2022,2023),  Thailand satu trofi (2005), Indonesia (2019).

Sementara kategori U-19 putra (digelar sejak 2002), Thailand lima trofi (2002, 2009, 2011, 2015, 2017), Australia lima trofi (2006, 2008, 2010, 2016, 2019), Myanmar dua trofi (2003,2005).

Malaysia satu trofi (2018), Vietnam satu trofi (2007), Indonesia satu trofi (2013).

Kategori U-16 putra (digelar sejak 2002), Thailand meraih tiga trofi (2007, 2011, 2015), Vietnam tiga trofi (2006, 2010, 2017), Myanmar dua trofi (2002, 2005).

Australia dua trofi (2008, 2016), Malaysia dua trofi (2013, 2019), Indonesia dua trofi (2018, 2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif