Sport
Rabu, 4 Desember 2019 - 18:00 WIB

Kisah Edgar Marvelo, Raih Emas SEA Games 2019 Beberapa Jam Setelah Ayah Meninggal

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atlet wushu Indonesia Edgar Xavier Marvelo meraih medali emas setelah memenangi nomor Wushu Gunshu Putra SEA Games ke-30 di gedung World Trade Center Manila, Filipina, Selasa (3/12/2019). (Antara/Nyoman Budhiana)

Solopos.com, MANILA - Edgar Xavier Marvelo sukses menyumbang dua medali emas untuk kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2019 Filipina. Namun, ada kisah pilu di balik prestasi itu. Ayah Edgar meninggal dunia jelang ia mendapatkan medali emas.

Ayah Edgar, Lo Tjhiang Meng, meninggal dunia pada Selasa (3/12/2019) pukul 01.34 WIB. Saat itu, Edgar sedang beristirahat untuk mempersiapkan diri untuk final cabor wushu di dua nomor yakni gunshu dan daoshu perorangan dan beregu putra.

Advertisement

Emosi Edgar pun campur aduk. Jelang partai final dia masih menangis. Dikutip dari detik.com, Rabu (4/12/2019), para pelatih Edgar yakni Novita, Iwan Kwok, Susyana Tjan, langsung menguatkan dirinya. Ketegarannya pun berujung manis.

Edgar menyelesaikan jurus daoshu dengan sip. Dia ke luar sebagai juara dengan poin dari daoshu 9,68 poin dan gunshu 9,68. Edgar juga menyelesaikan nomor beregu bersama Seraf Naro Siregar, Edgar dan Harris Horatius turun di nomor duilian dengan nilai tertinggi. Mereka mengumpulkan nilai 9,54 poin.

Ini adalah emas kedua oleh Edgar dalam beberapa jam terakhir. Sebelumnya, Edgar sudah mengamankan medali emas di nomor gunshu. Saat itu, Edgar turun di nomor daoshu (golok) dan mendapat nilai tertinggi, 9,68 poin. Kemudian, Edgar di nomor Gunshu membukukan nilai 9,68.

Advertisement

Dua medali emas itu menjadi torehan manis bagi Edgar. Meski masih ada duka mendalam yang dirasakannya. Saat menerima medali, dia menangis sejadi-jadinya. Begitu pula saat ia menjawab pertanyaan dari para wartawan terkait ayahnya.

"Kemarin di Shanghai, saat saya mengikuti kejuaraan dunia, papah pernah masuk rumah sakit dan melewati masa kritis. Saat itu papa pesan apapun yang terjadi dengan papa, kamu jangan berhenti wushu. Terus melanjutkan wushu dan mengikuti pertandingan yang ada. Saya hari ini cuma menjalankan apa yang papa pesan," kata Edgar.

"Tadi sebelum alat papa dicopot ada juga sempat ngomong, kalau aku berjanji untuk melakukan ini untuk papa," jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif