SOLOPOS.COM - Fatchur Rohman dan kedua orang tuanya (JIBI/detiksport)

Fatchur Rohman dan kedua orang tuanya (JIBI/detiksport)

Fatchur Rohman dan kedua orang tuanya (JIBI/detiksport)

Solopos.com, PASURUAN — Muhammad Fatchur Rohman, adalah salah satu punggawa skuat “Garuda Muda” yang baru saja mempersembahkan gelar juara AFF U-19. Maka, sang ayah, M. Saiful, 48, kini ikut bangga atas prestasi anaknya itu meskipun dia mengaku pernah tak mampu membelikan sepatu bola yang dimaui anaknya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Diceritakan laki-laki yang bekerja sebagai penjual pakaian keliling itu, Fatchur sudah dari kecil menyukai sepakbola. Saking sukanya, anak kedua dari tiga bersaudara itu sempat meminta dibelikan sepatu bola, yang sayangnya tak disanggupi oleh orangtuanya, karena keterbatasan uang.

“Waktu kelas 4 SD dia minta dibelikan sepatu bola, harganya Rp 35 ribu. Tapi saya tak bisa, Mas, tidak punya uang. Tapi dia tidak putus asa dan tetap latihan dengan sepatu lama tapi jahitannya sudah rusak,” tutur Saiful dengan mata yang berkaca-kaca seperti dikutip Detiksport.

“Saya sempat lihat, anak saya itu berangkat latihan sambil menangis, karena kondisi sepatunya sudah jelek begitu. Saya tidak tega, Mas. Makanya tiap hari saya nyelengi (menabung) 3 ribu rupiah dari hasil berjualan pakaian,” paparnya.

Saiful dan istrinya, Masturiah, 38, kini ikut terkenal setelah timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-19, akhir pekan lalu. Ketika Fatchur mendapat libur dan pulang ke kampung halamannya, rumah mereka pun begitu ramai oleh kunjungan warga setempat.

Tak Menyangka Anaknya Ikut Mengharumkan Bangsa

Fatchur Rohman *JIBI/Detiksport)

Fatchur Rohman *JIBI/Detiksport)

Di rumah yang sederhana di Dusun Patuk Desa Gempol RT 2 RW 9, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (23/9) petang, keluarga Saiful sibuk menerima tamu yang ingin mendengarkan cerita pengalaman Rohman selama membela timnas .

“Saya tidak menyangka anak saya ini bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia. Tahu sendiri ‘kan, Mas, kondisi rumah kami ya seperti ini,” tutur Saiful saat berbincang-bincang dengan detiksport.

Hobi dan cita-citanya menjadi pemain bola mulai tersalurkan setelah Rohman bisa masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) Naga di Gempol, Pasuruan. Ia kerap mengikuti berbagai kompetisi di level remaja, sampai akhirnya direkrut Persekabpas. Kelak ia sampai terpilih mengikuti seleksi timnas U-19 pada pertengahan tahun 2012.

Saat pulang ke kampung halamannya, Fatchur juga menyempatkan diri ke SMA Walisongo, Gempol, di mana ia pernah menghabiskan pendidikan SMA-nya di sana . Kedatangannya tak pelak menimbulkan kehebohan para siswa dan guru. Mereka berebutan menyalami pemuda kelahiran 28 Juni 1995 itu, dan berfoto bersama.

“Fatchur mantaaappp… sudah bikin sekolah kita terkenal,” cetus seorang siswa.

“Kami bangga dengan dia. Ini bisa menjadi motivasi bagi siswa di sekolah ini,” timpal seorang rekannya.

Fatchur, yang menyukai bek kiri Barcelona Jordi Alba, adalah algojo kedua timnas dalam drama adu penalti di final melawan Vietnam hari Minggu (22/9) lalu, dan berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya