SOLOPOS.COM - Kim Jong-il. (mirror.co.uk)

Demi menyelamatkan foto Kim Jong Il,kisah tragis menimpa tujuh guru dan enam siswa SMA.

Solopos.com, PYONGYANG – Bencana banjir dan topan Lionrock menimpa Provinsi Hamgyong, Korea Utara. Akibat peristiwa itu, 133 orang dinyatakan tewas.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Di balik musibah tersebut, terselip kisah tragis yang menimpa enam siswa SMA di Hoeryong. Diminta menyelamatkan lukisan minyak ayah dan kakek Kim Jong Un, yakni Kim Il Sung dan Kim Jong Il, enam siswa dan tujuh guru tewas diterjang banjir.

“SMA Songhak yang berlokasi dekat Hoeryong, tujuh guru termasuk wakil kepala sekolah dan enam siswa kehilangan nyawa ketika mereka mencoba untuk menyelamatkan lukisan minyak dari banjir,” ujar seorang sumber seperti dikutip Express.co.uk, Sabtu (9/10/2016).

Wakil kepala sekolah sangat ketakutan mendapat hukuman jika tak menyelamatkan lukisan keluarga Kim Jong Un tersebut. Akhirnya ia memerintahkan siswa dan guru lain untuk menyelamatkan lukisan mendiang pemimpin negaranya itu. Namun nahas, mereka harus menukarnya dengan nyawa.

“Wakil kepala sekolah, takut hukuman karena tak melindungi lukisan itu, saat keadaan darurat banjir, para guru dan siswa ditugaskan untuk menyelamatkannya namun mereka akhirnya kehilangan nyawa mereka,” lanjut sumber tersebut.

Pemerintah Korea Utara mengonfirmasi bencana banjir dan angin kencang yang terjadi sejak Agustus lalu menewaskan 133 orang sementara 395 orang dinyatakan hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya