Sport
Sabtu, 16 Februari 2013 - 20:42 WIB

KISRUH SEPAK BOLA INDONESIA: Terinspirasi Tokoh Setyaki, Menpora Siap Satukan Liga

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Menpora Roy Suryo mengenakan kostum wayang Setyaki saat karnaval menyambut hari jadi ke-268 Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi, Sabtu (16/2/2013). Tokoh Setyaki menjadi inspirasi Roy Suryo dalam mengatasi konflik sepak bola di Tanah Air. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO –Menpora, Roy Suryo, berjanji bakal mengeluarkan jurus terakhirnya untuk  menyelesaikan kekisruhan sepak bola di Indonesia. Awal pekan depan, Roy Suryo siap membeberkan surat sakti yang baru saja diterima dari FIFA sebagai pedoman mengakhiri konflik sepak bola Tanah Air.

Advertisement

Dalam menyelesaikan konflik sepak bola, Roy Suryo ingin menjadi tokoh wayang, Setyaki. Meski berperawakan kecil, dirinya akan bersikap tegas dan objektif sebagaimana seorang Werkudoro.

Roy Surya bakal membacakan sekaligus mengartikan isi surat FIFA yang baru diterima dua hari terakhir di hadapan media. Menpora ingin semua masyarakat di Indonesia mengetahui langkah nyata yang diambil pemerintah guna menyikapi masih berlarut-larutnya penanganan konflik sepak bola di Indonesia.

“Isi surat FIFA akan saya baca, Senin (18/2). Isi surat itu 99,9 persen sama dengan yang saya katakan selama ini. Saya pun sudah tukar pikiran dengan keduanya [PSSI dan KPSI]. Nantinya, akan ada penyatuan liga. Soal liga mana yang akan diikuti, itu dirumuskan lebih lanjut. Lalu, soal Timnas tentunya akan dibenahi. Pemerintah akan ngikut saja seperti prinsip Tut Wuri Handayani,” kata Roy Suryo saat ditemui wartawan, termasuk Solopos.com, di Soga Resto Solo, Sabtu (16/2).

Advertisement

Sejauh ini, Roy sudah mempertemukan dua tokoh kunci, yakni Nirwan  Bakrie dan Arifin Panigoro. Hasil pertemuan itu berdampak positif karena Djohar Arifin dan La Nyalla Mattalitti dinilai sudah mulai berubah pikiran. Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPIS) sudah menyetujui gagasan pemerintah soal Timnas. Saat ini, Menpora hanya menunggu sikap PSSI melalui perwakilannya, Bob Hippy. Berbekal surat sakti dari FIFA, Menpora berharap kedua kubu segera mengakhiri pertikaian untuk kepentingan Timnas Merah-Putih.

Menpora mengaku sangat prihatin dengan prestasi Timnas Indonesia saat ini. Di mana, Timnas Indonesia hanya bisa bertengger di peringkat ke-163 dari 207 negara. Diharapkan, Timnas Indonesia sudah terbentuk sebelum melawan Timnas Arab Saudi tanggal 23 Maret mendatang.

Beredar informasi, pembentukan Timnas Indonesia nantinya akan ditangani Badan Tim Nasional (BTN). Badan ini terdiri dari orang independen, seperti Isran Noor (Bupati Kutai Timur), Habil Marati (eks manajer timnas), Rudolf Yesayas, dan Tommy Arief. Menyikapi hal itu, Menpora mengaku tak mempersoalkan munculnya BTN.

Advertisement

“Awal Maret, kekisruhan ini mestinya segera berakhir. Sehingga, terhindar dari sanksi FIFA. Soal nanti akan ada pihak-pihak yang mengacau, itu akan diserahkan ke rakyat. Biar rakyat yang menilai,” katanya.

Di kesempatan itu, Menpora juga menjelaskan persoalan Komite Olahraga Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Menurutnya, dirinya akan menggunakan peraturan yang ada, yakni UU No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) guna menyelesaikan persoalan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif