SOLOPOS.COM - Calon gelandang Timnas Indonesia, Thom Jan Haye. (IG Thom Haye)

Solopos.com, SOLO — Meski dimiliki konglomerat Indonesia yakni Bos Djarum Hartono bersaudara, klub Como 1907 sulit ditembus oleh pemain Timnas Indonesia.

Selain persoalan kualitas, para pemain Timnas Indonesia juga terganjal aturan di Liga Italia bahwa hanya dua pemain dari non Uni Eropa untuk satu klub Serie A.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Artinya, klub-klub di Serie A hanya akan mencari pemain berkualitas mumpuni dari negara non Uni Eropa, termasuk Indonesia.

Mantan pemain SC Heerenveen Thom Haye pun takkan direkrut Como yang bakal menjalani musim perdana di Serie A Italia setelah menunggu 21 tahun.

Perwakilan pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso, mengatakan Thom Haye tidak masuk kriteria pemain yang dibutuhkan klub tersebut.

Sosok Haye dinilai tidak akan bisa mengangkat kualitas permainan tim.

Mirwan mengatakan Como butuh pemain yang agresif untuk bisa bersaing di Serie A musim depan. Dan Haye, kata dia, bukan tipikal pemain yang dibutuhkan Como.

“Tidak mungkin (merekrut Thom Haye). Kami sudah melihat dia dan tidak memenuhi standar untuk mengangkat [tim]. Jadi pelapis mungkin bisa, tapi ketiga,” kata Mirwan, Rabu (15/5/2024).

Meski dianggap jago sebagai pemain Timnas Indonesia yang kenyang pengalaman di Eropa, kualitas Thom Haye dianggap kurang bagus untuk Como musim ini.

Menurutnya, Como bakal merekrut pemain-pemain berkualitas A agar tidak degradasi lagi ke Serie B musim depan.

Diakui Mirwan, pihaknya pernah berniat memboyong Haye saat klub tersebut masih di Serie B.

Tapi niat itu diurungkan setelah Como berhasil promosi ke Serie A.

“Kami pernah melihat Thom Haye, cocok memang di Serie B. Tapi untuk ke Serie A tidak,” ujarnya.

Selain persoalan kualitas, pemain-pemain Timnas Indonesia juga susah tembus ke Como karena terganjal regulasi.

Aturan di Liga Italia, setiap klub Serie A hanya diperbolehkan mendaftarkan dua pemain non-uni Eropa (pemain yang termasuk dalam Wilayah Ekonomi Eropa).

Indonesia dan banyak negara lain, termasuk Brasil dan Argentina sekalipun tidak masuk pada kategori tersebut.

Sebelumnya diberitakan, dua pemain Timnas Indonesia, Thom Haye dan Nathan Tjoe Aon, mengakhiri kontrak di klub Belanda, SC Heerenveen, musim ini.

Thom Haye dikabarkan bakal memperkuat klub milik Bos Djarum, Como 1907, yang promosi ke kasta teratas Liga Italia, Serie A.

Sementara Nathan akan kembali ke klub Inggris, Swansea City karena masa peminjamannya berakhir.

Thom Haye dan Nathan menyampaikan salam perpisahan untuk suporter SC Heerenveen dalam suasana yang tidak mengenakkan setelah klub peringkat 10 Eredivisie kalah dari tim buncit, Vitesse, Minggu (13/5/2024).

Informasi bakal berlabuhnya Thom Haye ke Como disampaikan pengamat sepak bola, Ronny Pangemanan.

“Saya mendapatkan informasi bahwa Thom Haye akan ke Como sedangkan Nathan kembali ke klubnya, Swansea City. Kedua pemain juga siap memperkuat Timnas Indonesia dalam laga Irak dan Filipina,” ujar Ronny Pangemanan seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Bung Ropan, Senin (13/5/2024).

Thom Haye dan Nathan Tjoe Aon bersama sejumlah pemain keturunan lainnya menjadi sosok penting kebangkitan sepak bola Indonesia.

Mereka memberi warna beda dalam permainan Timnas Garuda. Peran Thom Haye terlihat sekali dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Hanoi, Vietnam beberapa waktu lalu.



Tak hanya menjadi kreator gol pertama oleh Jay Idzes, Thom Haye juga membuat lini tengah Timnas Indonesia sangat kuat dan kreatif.

Vietnam yang menjadi tuan rumah dibuat tak berdaya sehingga harus kebobolan tiga kali tanpa bisa memasukkan sebiji gol pun.

Sementara itu Nathan Tjoe Aon menjadi nyawa Garuda Muda di ajang Piala Asia U-23. Ditargetkan hanya lolos ke babak 8 besar, Garuda Muda secara mengejutkan melaju hingga ke babak semifinal.

Sayangnya Indonesia gagal mendapatkan tiket olimpiade melalui pertandingan-pertandingan yang kontroversial.

Peluang terakhir Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris 2024 digagalkan oleh penalti gaib yang diberikan wasit asal Prancis untuk Guinea.

Indonesia pun kalah 0-1 dan gagal ke olimpiade setelah menunggu 68 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya