SOLOPOS.COM - Pertandingan uji coba Persis Solo LPIS melawan AT Farmasi pekan lalu. Hari Sabtu ini Persis Solo LPIS akan kembali menjalani uji tanding melawan Persebi Boyolali di Stadion Manahan. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Kompetisi internal Solo diwarnai dengan keamanan yang akan diperketat.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah klub internal Askot PSSI Solo meminta faktor keamanan lebih diperketat saat pertandingan Kompetisi Internal Askot PSSI Solo belangsung. Hal itu berkaca dari terjadinya insiden pertandingan Ster melawan AT Farmasi di Lapangan Banyuanyar, Solo, Minggu (29/5/2016) sore.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Pertandingan sempat terhenti beberapa menit setelah terjadi kericuhan di lapangan. Kejadian itu bermula ketika pemain Ster, Fikri, tidak terima diganjar kartu merah lalu mengejar wasit Khusnul Hadi yang memimpin pertandingan. Sumber Solopos.com bahkan menyebut wasit sempat menjadi korban penendangan.

“Dengan kejadian itu, kami sebenarnya yang dirugikan,” jelas Pemilik AT Farmasi, Suwarno, saat dihubungi Solopos.com, lewat telepon, Selasa (31/5/2016).

Suwarno pun berharap Askot PSSI Solo bisa menambah jumlah personel keamanan. Itu dilakukan agar pertandingan bisa berjalan tertib dan wasit tidak merasa terintimidasi oleh penonton tuan rumah.

“Jadi wasit bisa membuat keputusan dengan tenang. Tidak ada tekanan dari mana-mana. Kericuhan juga bisa dicegah apabila personel keamanan diperbanyak. Kemarin kan hampir tidak ada keamanan. Ada satu personel polisi, tapi dia datang setelah muncul kericuhan,” jelas dia.

Sementara Asisten Pelatih Ster, Hersoko, menilai kericuhan di Lapangan Banyuanyar kemarin masih sangat wajar. Dia juga menampik adanya tindak kekerasan, yakni penendangan terhadap wasit. “Kalau saya melihatnya itu wajar, kericuhan seperti itu masih biasa. Memang kalau bisa ada tambahan keamanan, tapi kami sendiri ngikut saja,” ujar Hersoko.

Hersoko mengatakan tidak berniat mengadukan Khusnul Hadi kepada komisi wasit Askot PSSI Solo. Sementara itu, Ketua Bidang Kompetisi Askot PSSI Solo, Chaidir Ramli, masih menunggu hasil laporan dari Pengawas Pertandingan (PP) laga Ster melawan AT Farmasi.

“Kalau laporan sudah masuk langsung baru bisa ditindaklanjuti. Jika memang ada kekerasan dari pemain terhadap wasit, pemain tersebut akan disanki tidak boleh main sampai kompetisi berakhir. Begitu juga dengan ofisial klub yang melakukan kekerasan, juga dilarang ikut,” tegas Chaidir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya