SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti (Ligaindonesia.co.id)

Konflik Kemenpora-PSSI memasuki babak baru setelah gugatan organisasi sepak bola Indonesia dikabulkan PTUN. PSSI siap gelar ISL.

Solopos.com, JAKARTA — Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) siap menjalankan kembali kompetisi Indonesia Super League (ISL). Hal itu dilakukan setelah putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, yang membatalkan SK Menpora No. 01307 tahun 2015 tentang Pembekuan PSSI.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Rabu (15/7/2015), Komite Eksekutif PSSI, telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk menginstruksikan PT Liga Indonesia agar mempersiapkan dan menyusun tahapan pelaksanaan Kompetisi ISL dan Divisi Utama 2015/2016. Kompetisi ISL dan DU rencananya digelar pada Oktober 2015.

PSSI juga akan menyiapkan turnamen pramusim sebagai bagian dari persiapan agenda kompetisi. Dengan langkah itu, PSSI bertekad meneruskan kembali program Football Development sebagai bagian inti dari pembinaan dan pengembangan sepak bola Indonesia yang meliputi agenda pendidikan, pelatihan teknik, pengembangan anggota PSSI, dan peningkatan infrastruktur.

Selanjutnya, PSSI menyiapkan dan menyusun kembali jadwal kompetisi amatir dan kelompok umur untuk musim kompetisi 2015/2016 meliputi Liga Nusantara, Piala Soeratin, dan U-15 Nasional.

Komite Eksekutif PSSI juga menyikapi keputusan PTUN ini sebagai momentum yang tepat untuk mengakhiri segala bentuk aktivitas yang kontraproduktif terhadap sepak bola Indonesia seperti telah disarankan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan DPR, Komisi X DPR, dan Komnas HAM, serta masyarakat sepak bola Indonesia.

Turnamen Amatir
Dikutip dari Liputan6.com, Rabu, PSSI berniat memperbaiki hubungannya dengan Kemenpora demi menghidupkan kembali sepak bola nasional.

Meski demikian, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattallitti, menekankan Kemenpora agar bisa menghormati statuta PSSI yang harus ditaati seluruh anggotanya. “Katakanlah PSSI salah, tapi kami tetap jalan dengan tidak melanggar statuta,” kata La Nyalla.

Demi berdamai, PSSI mempersilakan pihak Kemenpora menggulirkan sebuah turnamen. Namun, kompetisi yang digulirkan Menpora Imam Nahrawi itu bukanlah turnamen yang profesional, alias antarkampung (tarkam).

“Kalau mereka ingin buat kompetisi dan minta rekomendasi dari PSSI, saya izinkan, tapi pesertanya bukan dari anggota PSSI. Saya harus menjaga trademark dan kelas dari kompetisi serta pemainnya. Kalau profesional harus ditangani dengan yang ahli, kalau kelas tarkam silakan diambil Menpora, tidak apa-apa,” pungkas La Nyalla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya