Sport
Kamis, 16 April 2015 - 20:25 WIB

KONFLIK MENPORA-PSSI : PSSI Balas Surat Teguran Kemenpora

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua umum PSSI Djohar Arifin (Dok/JIBI/Solopos)

Konflik Menpora-PSSI semakin panas. PSSI sudah membalas surat teguran Kemenpora.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, telah membalas surat teguran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Konflik Menpora-PSSI semakin memanas akhir-akhir ini.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Antara, Kamis (16/4/2015), surat balasan PSSI telah dilayangkan pada Rabu (15/4/2015). “Kita sudah membalas surat yang pertama pas deadline, mungkin berselisih (antara pengiriman surat dari PSSI dan surat teguran kedua dari Kemenpora) mungkin karena jam kantor, jadi belum sampai,” kata Djohar.

Djohar menjelaskan PSSI sudah melayangkan surat balasan ke Kemenpora sebelum surat teguran kedua dari Kemenpora dikirimkan ke kantor PSSI. Konflik Menpora-PSSI diharapkan tidak berlangsung lama karena Indonesia berpotensi disanksi FIFA.

Dalam surat balasan itu PSSI meminta waktu untuk memutuskan permasalahan yang terjadi di QNB League 2015 setelah selesai kongres PSSI  pada Sabtu (18/4/2015), di Surabaya.

Advertisement

Sebelumnya Kemenpora telah melayangkan surat teguran kedua kepada PSSI pada Rabu (15/4/2015), karena PSSI dinilai tidak menjalankan perintah Menpora Imam Nahrawi untuk membereskan masalah legalitas klub Arema dan Persebaya.

Menpora memberi tenggat waktu selama 1 x 24 jam pada PSSI untuk memerintahkan Arema dan Persebaya agar segera menyelesaikan persyaratan legalitas klub dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) agar bisa mengikuti kompetisi.

Djohar mengatakan sudah berkomunikasi dengan kedua klub asal Jawa Timur tersebut untuk menyelesaikan persyaratan legalitas. Hanya saja, kedua klub membutuhkan waktu.

Advertisement

Kemenpora sebelumnya juga melayangkan surat teguran pertama ke PSSI pada 8 April lalu. Dalam surat tersebut PSSI diberi tenggat waktu selama satu minggu untuk memerintahkan Arema dan Persebaya menyelesaikan syarat legalitas.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, menurut hasil survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (Kedai Kopi) sebanyak 75,93 % responden meminta Menpora Imam Nahrawi, membekukan PSSI.

Konflik Menpora-PSSI semakin memanas karena adanya masalah karena gaji pemain yang tidak dibayarkan, isu pengaturan skor, dan melorotnya peringkat FIFA yang membuat Indonesia disalip Timor Leste.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif