SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Konflik PSSI-Kemenpora belum juga ada titik temu. Kini kompetisi terancam tertunda.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan kompetisi di bawah naungan PT Liga Indonesia (LI) tidak bisa bergulir sebelum tim transisi terbentuk.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Kemenpora telah meminta kepolisian tidak memberi izin keramaian untuk pertandingan QNB League 2015, Kamis (23/4/2015). Namun, sebagian besar klub QNB tetap nekat mempersiapkan pertandingan akhir pekan ini.

“Kalau tetap ngotot jalan, ya semoga mereka belajar dari kejadian kemarin. Masa hanya karena emosi atau ngotot malah ada sanksi lebih lanjut, kan tidak enak. Saya yakin beliau-beliau yang mengurusi klub lebih bijak menanggapi persoalan ini,” kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Boro, seperti dilansir Detik, Jumat (24/4/2014).

Kemenpora menyadari keputusan pembekuan PSSI dan penghentian kompetisi di bawah naungan PT LI pasti menimbulkan pro dan kontra. Namun, kebijakan itu perlu diambil untuk membenahi sepak bola Indonesia.

“Yang namanya kebijakan pasti tidak memuaskan semua pihak. At least, terlepas dari pro kontra yang ada, ini memang terapi menyakitkan yang harus diterapkan,” ujar Gatot.

Kompetisi bisa kembali berlanjut setelah tim transisi terbentuk. Tim transisi memiliki wewenang untuk menunjuk operator kompetisi Liga Indonesia. “Akan dilanjutkan. Tapi siapa operatornya? Nanti akan ditunjuk oleh tim transisi. Apakah PT LI mungkin bisa lanjut? Ya, kami berikan semua kewenangan kepada tim transisi. Secepatnya [tim transisi] diumumkan. Pekan depan,” imbuh dia.

Peringatan Menpora pun segera ditanggapi Polda Jawa Tengah dengan menolak memberi izin pertandingan Divisi Utama (DU) 2015. “Kepolisian tidak mengeluarkan izin digelarnya pertandingan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Liliek Darmanto di Semarang, dilansir Antara, Jumat.

Polda Jateng juga telah meminta masing-masing polres melakukan upaya persuasif kepada klub-klub DU setempat untuk tidak menggelar pertandingan. Kepolisian tidak akan mengamankan laga yang digelar tanpa izin. Kepolisian juga tidak bertanggung jawab jika terjadi maslaha dalam laga yang dinilai ilegal.

“Polres-polres diminta memberi arahan kepada panitia pertandingan agar tidak melaksanakannya [pertandingan],” tambah Liliek.

Polda Jawa Timur (Jatim) juga menegaskan tidak akan memberikan izin pertandingan akhir pekan ini. Namun, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf akan mengirim surat kepada Menpora supaya segera menyelesaikan kisruh sepak bola di Indonesia.

“Saya meminta supaya persoalan ini segera diselesaikan. Tidak hanya persoalan kondusif di Jawa Timur saja, tapi ini seluruh Indonesia. Ini kan berlaku juga ke seluruh Indonesia. Saya bertanggungjawab. Karena kita memang punya kewenangan untuk memberikan izin. Tetapi kalau pegangan kita enggak jelas, kan bagaimana?” tutur Anas. (Tri (Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya