SOLOPOS.COM - Logo PSSI (dok Solopos.com)

Logo PSSI (dok Solopos.com)

SURABAYA — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), selama tiga hari mulai Minggu (16/6/2013), menjadwalkan kongres tahunan di Surabaya. Sejumlah agenda telah disiapkan, salah satunya memutuskan nasib enam anggota Komite Eksekutif (Exco) terhukum yang telah disanksi Komisi Disiplin.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (15/6/2013), menjelaskan kelanjutan nasib keenam anggota Exco tersebut diputuskan 100 pemilik suara (voters) yang diundang menghadiri kongres. Apakah diampuni atau akhirnya dikeluarkan.

“Mereka [enam anggota Exco] tetap diundang menghadiri kongres tahunan, tetapi tidak dalam kapasitas memimpin sidang karena statusnya sedang terhukum,” kata La Nyalla dalam penjelasannya terkait persiapan Kongres Tahunan PSSI tersebut.

Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi larangan aktif di dunia sepak bola selama 10 tahun kepada enam anggota Exco, yakni Sihar Sitorus, Bob Hippy, Farid Rahman, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Mawardi Nurdin. Sanksi itu dijatuhkan karena mereka dianggap terbukti menyebarkan notulen palsu hasil rapat Exco PSSI bertanda tangan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin.

Sebelum itu, keenam anggota Exco melakukan walk out dari arena Kongres Luar Biasa di Jakarta, 17 Maret 2013, karena tidak sepakat dengan munculnya agenda tambahan pada kongres tersebut. “Saya tidak mau intervensi soal kelanjutan nasib keenam anggota Exco tersebut, biar nanti pemilik suara saja yang memutuskan. Yang jelas, mereka juga diundang,” tambah La Nyalla.

Selain memutuskan nasib keenam anggota Exco, Kongres Tahunan PSSI juga dijadwalkan membahas sejumlah agenda sesuai yang tertuang pada Pasal 30 Statuta PSSI. Pasal itu antara lain menyebutkan adanya laporan ketua umum terkait aktivitas dan keuangan organisasi sejak 2011-2012, pembentukan komite pemilihan dan laporan perkembangan kompetisi ISL dan IPL.

“Agenda lainnya penyusunan program kerja dan keuangan tahun 2012-2014, serta membuat rancangan program untuk reformasi PSSI, termasuk reformasi kompetisi liga amatir,” tambah La Nyalla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya