SOLOPOS.COM - Kontingen pencak silat asal Sumut berlatih dalam ajang Porseni NU di Kota Solo di Asrama Haji Donohudan, Minggu (15/1/2023). (Istimewa/Porseni NU)

Solopos.com, SOLO—Kontingen pencak silat asal Sumatra Utara (Sumut) memanfaatkan waktu luang dengan berlatih di Kawasan Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Kabupaten Boyolali pada Minggu (15/1/2023). Mereka menargetkan emas dalam Pekan Olahraga Nasional dan Seni atau Porseni NU yang diselenggarakan di Kota Solo.

“Tiba di sini [Asrama Haji Donohudan] sejak Jumat (13/1/2023) lalu. Terus, kami berlatih bersama dengan atlet silat, meski cuacanya ekstrem ya. Target juara satu,” terang Official Pencak Silat Sumut Porseni NU, Muhammad Adiyan Simanjuntak saat berbincang dengan wartawan, Minggu.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Menurutnya para atlet telah siap menghadapi pertandingan di ajang Porseni NU. Mereka diambil dari santri pondok pesantren dan siswa binaaan Nahdlatul Ulama (NU).

Sumatra Utara menurunkan 56 atlet dan ofisial untuk Porseni NU di Solo dengan perincian 10 untuk untuk seni, ofisial 17 orang dan sisanya atlet.

“Untuk pencak silat, terdiri atas tujuh putra dan putri. Kategori diikuti tanding empat putra dan empat putri, dua pesilat putra dan putri seni tunggal. Berikutnya dua putra dan putri karegori seni ganda,” kata dia.

Ia berharap dapat mewujudkan target awal yakni membawa pulang gelar juara. Namun, bersilaturahmi dengan atlet NU lain juga lebih penting.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Porseni NU, KH Nusron Wahid mengatakan selain mempertandingkan cabor olahraga, Porseni NU juga diwarnai dengan berbagai acara seperti selawatan oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, makan malam dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga Jalan Sehat bersama Presiden Joko Widodo.

Menurutnya Porseni NU akan berlangsung di Kota Solo pada 15-21 Januari 2023. Para atlet se-Indonesia akan bertanding di beberapa tempat dan venue di Solo dan menginap di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

“Kegiatan ini merupakan ajang untuk mempersatukan Nahdliyin se-Indonesia melalui seni dan olahraga. Sehingga, sportivitas dan kejujuran perlu dijunjung tinggi. Ini sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat bahwa NU solid dan bersatu,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya