SOLOPOS.COM - Pendukung setia PSIM (JIBI/Harian Jogja/dok)

Pendukung setia PSIM (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—Setelah Dewan Pembina dan Ketua Umum PSIM menyayangkan rencana pemain PSIM untuk menggelar aksi ngamen dan pengumpulan koin peduli PSIM, kini giliran suporter yang juga menyayangkan jika hal itu harus terjadi.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Presiden DPP Brajamusti Eko Satryo Pringgodani, saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (12/8) sore mengatakan pihaknya memang sangat menyayangkan jika hal itu sampai benar-benar dilakukan pemain.

Pasalnya, jika hal itu sampai terjadi, nama baik PSIM dan Kota Jogja menjadi taruhannya. “Kami hanya tidak rela jika nama baik PSIM menjadi taruhannya,” ucapnya.

Meski begitu, pihaknya juga tidak bisa melarang jika pemain memang sepakat untuk melakukan hal itu.

Hal itu lantaran ia bisa memahami kegelisahan yang dirasakan pemain. “Terlebih ini menjelang Lebaran,” tambahnya.

Ia berharap manajemen segera mengambil tindakan sebelum pemain benar-benar melakukan hal itu. Menurutnya, dengan duduk bersama, adalah salah satu solusi terbaik guna menyelesaikan masalah tersebut.

Suporter memahami kondisi manajemen saat ini. Itulah, pihaknya tidak ingin memposisikan diri berada di pihak manajemen ataupun pihak pemain. “Karena bagi kami yang terpenting adalah PSIM. Jadi saya harapkan kedua belah pihak segera bisa duduk bersama,” ucapnya.

Jika memang nanti pemain benar-benar melakukan aksi ngamen tersebut, pihaknya tidak akan iku menggelar aksi serupa. Pasalnya, beberapa waktu lalu, pihaknya telah dahulu menggelar aksi peduli PSIM. “Kalau memang itu keputusan pemain, ya bagaimana lagi. Bagi kami, nama baik PSIM tetap menjadi pertimbangan utama,” tegasnya.

Adapun, PJS Ketua The Maident Hari Santosa justru mengaku siap mengerahkan anggotanya guna membantu aksi pemain tersebut.

Ia menegaskan, jika memang pemain menggelar aksi tersebut, siap mengerahkan anggotanya untuk turut mengumpulkan koin dukungan peduli PSIM.

Namun, diakuinya, hingga kini pihak pemain belum berkoordinasi dengannya terkait rencana itu. “Bagaimanapun, jika mereka sudah bulat untuk menggelar aksi itu, kami siap mendukung dan membantu,” ujarnya.

Senada dengan Brajamusti, pihaknya sebenarnya juga menyayangkan jika pemain harus menggelar aksi itu. “Tapi masalahnya, mungkin pemain memang sudah tak punya pilihan lain,” ujarnya.

Gagal Temui Walikota
Terpisah, kapten tim PSIM Nova Zaenal mengaku sangat kecewa dengan kembali gagalnya ia dan pemain PSIM lainnya menemui Ketua Umum PSIM sekaligus walikota Jogja.

Padahal, mereka sudah sangat berharap bisa menemui Walikota di Stadion Kridosono saat digelarnya Final Piala Walikota, Minggu kemarin. “Katanya beliau ada acara di Malioboro. Tapi sungguh, itu sangat mengecewakan kami,” ujarnya saat ditemui di tribun penonton Stadion Kridosono.

Ia mengakui, Final Piala Walikota itu merupakan momentum paling tepat untuk bisa menemui Walikota. Namun nyatanya usaha mereka pun sore itu sia-sia. “Apa mungkin ya mas, mereka [walikota dan manajemen] sudah tak punya hati lagi,” ujarnya pelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya