Sport
Senin, 20 November 2023 - 12:20 WIB

Kronologi Kerusuhan seusai Laga Gresik United vs Deltras FC, Ada 2 Versi

Rudi Hartono  /  Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video sejumlah aparat berjaga di luar stadion seusai pertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11/2023) sore. (ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin).

Solopos.com, JAKARTA–Kerusuhan terjadi seusai laga Gresik United vs Deltras FC dalam laga lanjutan Liga 2 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) sore, begini kronologinya.

Kompetisi sepak bola Indonesia belum bisa terlepas dari peristiwa-peristiwa yang menodai sportivitas, seperti kericuhan atau kerusuhan suporter.

Advertisement

Masih subur dalam ingatan kengerian Tragedi Kanjuruhan seusai laga Arema vs Persebaya yang mengakibatkan 135 orang meninggal dunia, 1 Oktober 2022 lalu.

Kali ini kerusuhan terjadi seusai laga Gresik United vs Deltras FC, Minggu sore lalu. Informasi yang beredar, peristiwa itu adalah ketegangan antara suporter Gresik United dan polisi.

Peristiwa itu mengakibatkan kerugian material lantaran banyak fasilitas yang rusak. Selain itu membuat petugas dan suporter terluka.

Advertisement

Lantas bagaimana kronologi kerusuhan seusai laga Gresik United vs Deltras FC? Berikut ini ulasannya.

Kronologo Versi Manajemen Deltras FC

Terdapat sejumlah informasi yang berbeda mengenai kronologi kejadian tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Senin (20/11/2023), kerusuhan bermula saat suporter Gresik United ingin melakukan demonstrasi menyampaikan aspirasi di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim tuan rumah.

Saat itu Gresik United kalah 1-2 dari Deltras FC. Semula Gresik United unggul lebih dulu 1-0, tetapi Deltras sukses membalikkan keadaan dan menang 2-1.

Advertisement

Mendapati hal itu petugas pengamanan berusaha menghalau. Situasi makin memanas saat ada suporter yang melemparkan batu ke arah petugas.

Petugas merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian.

Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.

Kronologi kerusuhan seusai laga Gresik United vs Deltras FC ini dikuatkan oleh manajemen Deltras FC.

Advertisement

Manajer klub Deltras FC Dian Felani menyampaikan para suporter Gresik United tidak meluapkan amarah kepada Deltras FC.

“Fan Gresik United tidak meluapkan amarah kepada tim Deltras. Mereka tadi sempat ingin menyuarakan aspirasi ke manajemen atas hasil kekalahan tersebut,” kata Dian dikutip dari Antara.

Selebihnya, dia tidak mengetahui secara detail kerusuhan yang terjadi di luar stadion, karena tim masih berada di dalam stadion.

“Kami tidak tahu detail kejadian kerusuhan, karena tim masih berada di dalam stadion. Kami sempat tertahan di stadion,” imbuh Dian.

Advertisement

Saat kondisi sudah aman dia bersama tim Deltras FC keluar menggunakan bus hingga pintu tol.

“Seusai kondisi di luar dirasa kondusif barulah kami keluar dengan menggunakan bus hingga pintu tol. Alhamdulillah aman,” ucap Dian Felani.

Kronologi Versi Polisi

Kronologi kerusuhan seusai laga Gresik United vs Deltras FC yang berbeda disampaikan polisi.

Dikutip Solopos.com dari laman resmi Polri, humas.polri.go.id, Senin, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menceritakan kericuhan dipicu oleh kekecewaan suporter Gresik United atas kekalahan tim kesayangan mereka dari Deltras Sidoarjo dengan skor 1-2.

Kekecewaan tersebut kemudian diekspresikan dengan melempari bus pemain Deltras Sidoarjo dengan batu.

Setelah itu petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang disebut Kapolres Gresik sudah sesuai prosedur.

Advertisement

“Sehingga pihak Kepolisian mengambil langkah-langkah preventif dengan menembakkan gas air mata secara prosedur di luar stadion untuk membubarkan massa,” ucap Adhitya.

Itulah kronologi kerusuhan seusai laga Gresik United vs Deltras FC dari dua sumber berbeda.

Terlepas dari adanya perbedaan kronologi kejadian tersebut, peristiwa ini kembali mencoreng dunia sepak bola Tanah Air.

Ironinya, peristiwa menyedihkan ini terjadi di tengah upaya transformasi sepak bola Indonsia setelah Tragedi Kanjuruhan.

Hingga saat ini FIFA masih mengawasi sepak bola Indonesia. Kerusuhan di Gresik tentu tidak luput dari perhatian FIFA.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif