Solopos.com, SOLO-Tindakan pemain futsal di ajang Porprov Jatim 2023 ini tak patut ditiru lantaran menendang pemain lawan yang sedang selebrasi sujud syukur, begini kronologinya.
Kejadian tak sportif mewarnai pertandingan di Porprov Jatim yang mempertemukan Kota Malang vs Kabupaten Blitar.
Pemain futsal tim Malang menendang pemain Blitar yang sedang bersujud syukur seusai mencetak gol. Ironinya, pengurus asosiasi futsal Malang menyebut pelaku melakukannya lantaran sujud syukur yang dilakukan korban berlebihan.
Video yang merekam peristiwa itu viral di media sosial, seperti Twitter. Video itu seperti diunggah pengguna akun Twitter, @koyaltg.
Video yang merekam peristiwa itu viral di media sosial, seperti Twitter. Video itu seperti diunggah pengguna akun Twitter, @koyaltg.
Informasi yang dihimpun, pertandingan futsal itu merupakan laga di Porprov Jatim 2023 yang mempertemukan Kota Malang dan Kabupaten Blitar pada Rabu (13/9/2023) lalu.
Dalam video yang beredar terlihat insiden bermula ketika Kabupaten Blitar mendapat hadiah penalti yang berujung gol.
Wasit merespons cepat dengan memberikan kartu merah untuk pemain Malang yang melakukan tendangan. Video tersebut viral di media sosial hingga memunculkan kecaman dari netizen. Banyak yang menilai bahwa aksi tersebut berbahaya karena dilakukan secara sengaja.
Sejumlah pihak menyebut tendangan mengenai kepala korban. Namun, pihak dari tim futsal Malang membantahnya. Menurutnya, tendangan itu mengenai bahu.
Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Kota Malang Bagus Irmawanto mengatakan bahwa tendangan tersebut bukan mengarah ke kepala, melainkan ke bahu. Bagus menyebut bahwa pertandingan Kota Malang vs Blitar memang sudah berlangsung dalam tensi tinggi sejak awal pertandingan.
Pihaknya merasa dicurangi sejak awal penyelenggaraan Porprov Jatim 2023. Terdapat lima pemain yang absen karena empat pemain kena akumulasi kartu dan satu pemain cedera patah tulang bahu pada laga sebelumnya.
“Akhirnya dengan pemain paspasan, kena dua kartu merah juga. Lalu anak-anak defence, kecapaianlah. Namanya emosinya anak-anak labil gimana sih. Kemudian pihak lawan memprovokasi kami dengan selebrasi berlebihan hingga akhirnya terjadi itu,” ucap Bagus.
Bagus sudah meminta maaf langsung kepada pelatih futsal Blitar atas insiden tersebut. Dia mengatakan pelatih Blitar bisa menerima dan menyebut masalah sudah clear.
Terpisah, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Kota Malang Danny Agung Prasetyo turut menyampaikan permintaan maaf.
“Saya selaku Binpres KONI Kota Malang, memohon maaf sebesar besarnya atas insiden yang dilakukan futsal Kota Malang,” kata Danny Agung Prasetyo.
Dia mengatakan persoalan tersebut sudah diselesaikan secara internal oleh tim futsal Kota Malang. Kasus in akan menjadi evaluasi KONI dalam pembinaan para atlet Kota Malang, khususnya futsal.
“Saya tetap akan bertanggung jawab melakukan pembinaan yang lebih baik khususnya untuk futsal Kota Malang,” ujarnya.