SOLOPOS.COM - Stadion Gelora Bung Karno (Istimewa/PSSI)
Kualifikasi Piala Asia U-23 sedikit terganggu dengan adanya konser One Direction.
Solopos.com, JAKARTA — Lini masa atau timeline di Twitter ramai membicarakan terpakainya Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, oleh konser boyband asal Inggris, One Direction. Padahal ada agenda Kualifikasi Piala Asia U-23 pada 27 Maret mendatang.
Dikutip dari Pssi.org, Kamis (19/3/2015), banyak yang salah kaprah, jadwal antara konser One Direnction dan pertandingan Timnas Indonesia U-23 untuk kualifikasi Piala Asia U-23 tidak berbenturan. One Direction tampil pada 25 Maret, dan skuat Garuda Muda bermain pada 27 Maret 2015.
Pertanyaannya, bisakah panitia konser membereskan panggung dalam tiga hari? Sementara persiapan mereka saja kurang lebih sudah H-10 dari pelaksanaan. Bukan ingin mengikuti tren yang ada, namun, PSSI sangat menyayangkan keputusan pengelola stadion yang membiarkan konser seperti itu lebih diprioritaskan daripada Kualifikasi Piala Asia U-23.
Pertanyaannya, bisakah panitia konser membereskan panggung dalam tiga hari? Sementara persiapan mereka saja kurang lebih sudah H-10 dari pelaksanaan. Bukan ingin mengikuti tren yang ada, namun, PSSI sangat menyayangkan keputusan pengelola stadion yang membiarkan konser seperti itu lebih diprioritaskan daripada Kualifikasi Piala Asia U-23.
“Kewenangan kami untuk menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah mutlak, tentu tidak bisa dibandingkan antara sepak bola dengan event lain. Kita hargai apapun keputusan pengelola stadion. Sekalipun, kita sangat berharap olahraga tetap menjadi prioritas mereka, khususnya sepak bola,” kata Sekjen PSSI, Joko Driyono.
PSSI sendiri tidak memiliki wewenang untuk menentukan jadwal pemakaian stadion kebanggaan Indonesia itu jauh-jauh hari seperti yang diharapkan pengelola. Agenda Internasional tersebut sepenuhnya diatur oleh AFC.
PSSI telah mengantisipasi skenario terburuk apabila SUGBK benar-benar tidak bisa dipakai untuk Kualifikasi Piala Asia U-23. Nominasi alternatif stadion menjadi pilihan. Ada tiga yaitu Stadion Manahan Solo, Stadion Dipta Gianyar Bali, dan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang.
“Nominasinya kita tidak hanya ingin satu tempat. Kemarin kita sempat mengajukan tempat di Solo. Namun, kita juga mengajukan Bali dan Palembang agar AFC punya pilihan,” ungkap Joko Driyono di kantor PSSI.
Direktur Teknik PSSI, Pieter Huistra, juga angkat bicara mengenai persoalan penggunaan Stadion GBK untuk konser One Direction atau Kualifikasi Piala Asia U-23.
“Apabila Anda bicara soal Wembley dan stadion lainnya di Eropa, mereka tentu lebih memprioritaskan kegiatan olahraga daripada kegiatan lain. Apabila stadion dipakai untuk kegiatan konser atau apapun itu, pengelola stadion pasti akan mengonfirmasi terlebih dahulu FA Inggris dan pihak pengelola stadion wajib memegang kalender kegiatan FA setiap tahunnya,” tutur pria asal Belanda itu.
Huistra menambahkan meskipun One Direction atau band-band lain telah memesan stadion satu atau dua tahun yang lalu, mereka tetap harus mengantri Stadion Wembley karena stadion itu diprioritaskan untuk Timnas Inggris.
“One Direction atau siapa pun mau konser di Stadion Wembley, tapi berdekatan dengan kegiatan Timnas Inggris, mereka harus mengantri, sekalipun sudah booking satu tahun atau dua tahun sebelumnya. Ini hanya masalah jadwal, mereka pihak pengelola stadion di sana sangat patuh pada jadwal.”
Joko Driyono sendiri mengaku, pihak PPPK GBK selaku pengelola sudah menunjukkan komitmennya agar skuat Garuda Muda bisa tetap bermain di SUGBK dalam Kualifikasi Piala Asia U-23.
“Jangan sampai saat keyakinan yang tinggi ini ada kendala pada saatnya nanti. Posisi PSSI sekarang melapor ke AFC untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, kita tukar tempatnya ke stadion lain,” tukas pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia itu.
Timnas Indonesia U-23 terancam batal berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 yang akan bergulir pada 27-31 Maret 2015 di Stadion GBK karena adanya konser One Direction pada 25 Maret 2015. Menurut pengelola Stadion GBK, One Direction sudah memesan sejak dua tahun lalu. Sebenarnya pengelola stadion lebih mengutamakan Timnas Indonesia karena jadwalnya tidak bentrok.