Solopos.com, SOLO — Pertandingan terakhir di Grup D Piala Asia Qatar 2023 antara Tim Nasional Indonesia versus Jepang pada Rabu (24/1/2024) besok bak pertarungan antara David dan Goliat.
Berdasarkan data di situs olahraga Transfermarkt, skuad Jepang yang sebagian besar bermain di klub Eropa bernilai pasar Rp5,4 triliun sedangkan tim Garuda hanya bernilai pasar Rp151,4 miliar.
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Pemain Real Sociedad, Takefusa Kubo, menjadi pemain termahal di Timnas Jepang yakni 60 juta euro.
Pemain Brighton and Hove Albion, Kaoru Mitoma, punya nilai pasar 50 juta euro, disusul bek Arsenal Takehiro Tomiyasu yang bernilai pasar 30 juta euro.
Jepang berada di peringkat pertama timnas dengan valuasi tertinggi di Piala Asia 2023.
Sedikitnya 15 pemain termahal Jepang bermain di liga-liga Eropa.
Tim yang dibesut Hajime Moriyasu memiliki nilai pasar mencapai 318,4 juta euro atau sekitar Rp5,41 triliun (kurs Rp17.015 per euro).
Sementara itu, nilai pasar Skuad Garuda menempati posisi ke-16 dari 24 kontestan dengan valuasi termahal di Piala Asia 2023.
Valuasi tim besutan Shin Tae-yong ini sebesar 8,9 juta euro atau sekitar Rp151,4 miliar.
Sandy Walsh tercatat menjadi pemain termahal tim Garuda dengan nilai pasar 1,5 juta euro (sekitar Rp25 miliar).
Indonesia memiliki valuasi tertinggi kedua setelah Thailand (10,05 juta euro) untuk zona ASEAN di Piala Asia 2023.
Pada edisi kali ini, valuasi skuad Indonesia berada di atas Malaysia (6,78 juta euro) dan Vietnam (5,83 juta euro).
Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Thumama merupakan laga terakhir kedua tim di grup D.
Meski seperti pertarungan raksasa dan kurcaci, striker muda Indonesia, Hokky Caraka tak gentar.
Ia berjanji akan tampil habis-habisan jika diberi kepercayaan tampil melawan Jepang.
Pada laga versus Vietnam, Jumat (19/1/2024) lalu, Hokky masuk pada menit ke-69 bersama dua pemain lainnya, yaitu Rizky Ridho Ramadhani dan Adam Alis Setyano.
Ketiganya menggantikan posisi Jordy Amat, Egy Maulana Vikri, dan Rafael William Struick.
“Kami akui Jepang tim kuat namun kami juga optimistis mampu mengimbangi Jepang apalagi sudah melihat permainan mereka,” kata Hokky Caraka.
Hokky menambahkan pada laga melawan Vietnam dirinya sedikit demam lapangan karena menjalani debut di turnamen sebesar Piala Asia.
Walhasil ia telat bereaksi saat mendapat umpan matang di area pertahanan lawan.
Padahal jika lebih tenang, peluang tersebut bukan tidak mungkin berbuah gol karena tinggal berhadapan dengan kiper.
“Saya memang sedikit grogi dan setelah pertandingan jadi tidak bisa tidur setelah melihat seberapa besar ego saya sehingga tidak bisa memanfaatkan peluang. Jadi saya akan mengevaluasi diri saya sendiri untuk kesempatan selanjutnya,” ungkap pemain asal klub PSS Sleman tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
