SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Mimpi masyarakat Sleman untuk menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Maguwoharjo pada malam hari bergantung pada Pemerintah Provinsi DIY.

Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Sleman, Samsidi, sesuai rencana pemasangan fasilitas lampu stadion dengan kekuatan minial 160 kilowatt membutuhkan dana sedikitnya Rp6 miliar. Dana sebesar itu tentunya menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sleman sehingga Pemprov DIY mengambil kebijakan akan mendanai pemasangan lampu lewat anggaran Provinsi.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Kalau tahun ini sudah dianggarkan otomatis tahun ini juga lampu bisa segera terpasang,” ujarnya saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (7/3).

Adapun, sampai saat ini Samsidi mengaku belum mendapatkan informasi terbaru soal kejelasan penganggaran dana pemasangan lampu di APBD DIY.

Semenjak digunakan sebagai markas PSS Sleman, Stadion Maguwoharjo belum memiliki fasilitas lampu untuk sarana laga malam hari padahal Stadion Sultan Agung di Kabupaten Bantul yang usianya lebih muda dibanding Maguwoharjo justru sudah memiliki fasilitas lampu stadion lewat pendanaan dari Provinsi.

Sampai putaran pertama kompetisi Divisi Utama, PSS saat ini sudah menyumbangkan sedikitnya Rp100 juta sebagai pemasukkan kepada Pemkab Sleman. Uang sebesar itu merupakan retribusi penyewaan stadion selama lima pertandingan kandang.

Menurut Ketua Panpel PSS, Sudaryo, seusai pertandingan panpel langsung membayar biaya penyewaan Stadion Maguwoharjo sebesar Rp20 juta per pertandingan. “Biaya itu sesuai dengan Perda retribusi,” ungkapnya.

Meski sudah memberikan pemasukan sebesar Rp100 juta, biaya perawatan stadion kebanggaan warga Sleman tersebut menyedot anggaran sebesar Rp1 miliar. Menurut Kepala UPT Stadion Maguwoharjo, Sarah Waluyo, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk mengupah tenaga kerja harian.

Menurut Samsidi, selama ini ada beberapa keringanan yang diberikan Pemkab Sleman kepada PSS menimbang klub tersebut belum sepenuhnya mandiri. Bentuk keringanan tersebut seperti penggunaan fasilitas stadion untuk latihan tim yang digratiskan serta penggunaan lantai tiga stadion sebagai mess pemain. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya