SOLOPOS.COM - Slamet Nur Cahyo (kiri) (JIBI/Harian Jogja/dok)

Slamet Nur Cahyo (kiri) (JIBI/Harian Jogja/dok)

BANTUL—Dua pilar Persiba Bantul, Slamet Nurcahyo dan Busari, tak lagi dilirik skuat Timnas Indonesia. Hal itu disesalkan jajaran ofisial dan manajemen Laskar Sultan Agung, julukan Persiba.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kedua pemain tersebut dinilai manajemen Persiba sangat potensial, akan tetapi justru skuat Merah Putih tak lagi mau memakai tenaganya. “Saya juga heran mengapa Slamet dan Busari tidak digunakan lagi di Timnas. Padahal kalau saya mengamati justru selama ini mereka memberi warna permainan di Persiba. Jika dibandingkan dengan kapasistas pemain yang menghuni Timnas saat ini pun keduanya lebih unggul,” ujar pelatih Persiba, Sajuri Sjahid, Rabu (8/8).

Pelatih berjuluk Mister Caretacker itu menambahkan Slamet memiliki keunggulan dalam akselerasi ketika membawa bola. Lengketnya dribling bola dari pemain asal Jember ini menjadi keunggulan yang jarang dimiliki gelandang serang Tim Garuda saat ini.

“Namun terkadang karena terlalu enjoy membawa bola, dia kerap terlambat melepaskan bola kepada rekannya yang sudah dalam posisi kosong. Itulah salah satu Slamet. Tapi kelemahan itu kan tidak fatal, artinya bisa cepat diperbaiki,” papar Sajuri.

Adapun Busari memang tidak semenonjol SNC dalam hal mendribel bola, tapi kekuatan dan akurasi tendangannya luar biasa.

“Selama di Timnas, dua pemain ini tak pernah diberi kesempatan bermain bersama,” pungkas Sajuri memberi pembelaan atas dua anak asuhnya di Persiba itu.

Senada, Wakil Manajer bidang Operasional Persiba, Bagus Nur Edi Wijaya, menyatakan kedua pilarnya itu seharusnya masih bisa masuk Timnas. Bahkan layak menjadi pilar penting dalam skuat Timnas yang diproyeksi bermain di AFF Cup, November mendatang.

“Mereka itu masih sangat layak untuk bergabung di Timnas. Semoga saja setelah ini masih ada perubahan skuat Timnas lagi, sehingga nama keduanya dapat masuk lagi,” tandas Bagus.

Dalam pertandingan eksebisi melawan Valencia, akhir pekan lalu, pelatih Timnas Nil Maizar memang tak memanggil Slamet maupun Busari. Dia hanya memanggil tiga pilar Si Merah Persiba, yakni Wahyu Tanto, Wahyu Tri dan Nopendi. Pemanggilan terhadap Nopendi pun dilakukan secara mendadak lantaran, Zulkifli Syukur, tak datang lantaran dilarang klubnya, Persib Bandung.

Slamet mengenakan kostum Timnas sejak dipercaya mengisi posisi gelandang dalam laga terakhir babak penyisishan kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 grup E kontra Bahrain yang berkesudahan dengan kekalahan telak 0-10, Februari silam. Namun kala itu ia hanya bermain tak lebih dari tiga menit.

Sedang Busari mulai aktif bersama Timnas yang bermaterikan pemain IPL sejak Maret lalu. Tepatnya kala Timnas hanya melakukan pertandingan persahabatan melawan Persepar Palangkaraya. Kemudian, pemain asal Kendal, Jawa Tengah itu tak selalu disertakan dalam kejuaraan resmi yang diikuti Timnas. Tapi dia sering dipanggil untuk menjadi pilar Tim Garuda dalam beberapa kali laga uji coba bergengsi. Terbukti saat uji coba kontra Inter Milan, hanya Busari pemain dari Persiba yang mendapat kesempatan menimba ilmu dari Nerazzuri, julukan Inter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya