SOLOPOS.COM - Pelatih Kiper Persis Solo, Eddy Harto, menyerahkan cap tangan sebagai koleksi terbaru Museum Titik Nol Pasoepati, Kamis (21/3/2022). (Istimewa/Mayor Haristanto)

Solopos.com, SOLO – Pelatih Kiper Persis Solo, Eddy Harto, mengaku terkesan dengan Museum Titik Nol Pasoepati, di Nusukan, Solo. Eddy yang mantan penjaga gawang Timnas Indonesia itu turut memberikan cap kedua tangan di sebuah kanvas sekaligus menambah koleksi Museum Titik Nol Pasoepati.

“Salut pada Pak Mayor yang mengelola Museum Titik Nol Pasoepati, sejarah untuk saya baru pertama berkunjung ke museum. Walau tempatnya sederhana, tapi di dalam penuh dengan barang yang nilai sejarahnya cukup besar. Pasoepati penyemangat Persis Solo,” tulis Eddy Harto, Kamis (21/4/2022).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Sementara itu, pengelola Museum Titik Nol Pasoepati, Mayor Haristanto, kepada Solopos.com, Jumat (22/4/2022), mengatakan Eddy Harto berkunjung langsung ke museum. Eddy menyempatkan waktu berkunjung sebelum mudik ke Tulungagung, Jawa Timur.

“Kekuatan kiper di tangan, beliau meninggalkan cap kedua tangan. Eddy merupakan legenda, kini sudah berusia 60 tahun, sejak usia 19 tahun sudah menjadi kiper Timnas Indonesia,” kata Mayor.

Baca Juga: Legenda Arseto Solo, Eddy Harto, Jadi Pelatih Kiper Persis Solo

Ia menambahkan Eddy juga berencana menambahkan koleksi jersey saat bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2013 untuk museum tersebut.

“Sebenarnya beliau mau hibah kaos polo Persis saat juara liga 2. Hanya karena sudah ada polo dari Jackson F. Tiago maka akan diganti jersey,” imbuh dia.

Baca Juga: Gibran Serahkan Jersey Persebaya ke Museum Titik Nol Pasoepati

Solo bukan kota yang asing bagi Eddy Harto lantaran dia pernah membela Arseto medio 1982-1985. Di masa itu Eddy turut membawa Arseto menjuarai Piala Liga 1 pada 1985.

Nama Eddy Harto kian dikenal saat membawa Timnas meraih medali emas SEA Games 1991 Filipina. Saat itu dia melakukan aksi heroik dengan memblok penalti Pairoite Pongjan yang membuat Indonesia unggul 4-3 atas Thailand via adu penalti.

Baca Juga: Persis Solo Susun Skuad untuk Liga 1, Bagaimana Peluang Pemain Youth?

Tangan dingin Eddy terus berlanjut ketika menjadi pelatih kiper. Lelaki asal Medan itu membawa Timnas U-23 menjadi runner up SEA Games 2011 dan 2013. Pelatih berusia 58 tahun ini sukses menempa Kurnia Meiga dan Andritany sebagai kiper yang disegani.

Saat memoles tim EPA Bali United pada 2018-2019, Eddy juga berhasil mengorbitkan I Made Putra Kaicen ke Timnas U-16. Sederet pengalaman dan prestasi ini membuat Persis pun mantap mengontraknya sebagai pelatih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya