SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacob berkunjung ke Stadion Sriwedari.

Solopos.com, SOLO — PEnyelenggaraan Piala Menpora U-14 Zona Jateng-DIY di Stadion Sriwedari, Sabtu-Minggu (3-4/10/2015), ternyata tak hanya dimanfaatkan oleh salah satu anggota Tim Transisi Kemenpora, Ricky Yacob, untuk memantau para pemain muda yang diproyeksikan mengisi skuat Timnas Indonesia U-15. Event di Stadion Sriwedari itu, juga dimanfaatkan oleh Ricky untuk bernostalgia.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Yah, Ricky memang punya banyak kenangan indah di Stadion Sriwedari. Terutama saat masih berstatus sebagai pemain bersama Arseto Solo di era 1980-an.

Berbagai gelar ia persembahkan bersama Arseto hingga ia pun dipanggil bergabung bersama Timnas Indonesia dan sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 1987 di Jakarta seusai mengalahkan Malaysia 1-0 di partai final.

“Dulu kalau main sama Arseto ya di sini [Stadion Sriwedari]. Penontonnya penuh. Bahkan pernah mencapai 14.000 penonton dan jadi rekor penonton terbanyak di Sriwedari,” ujar Ricky saat berbincang dengan Espos di Stadion Sriwedari, Sabtu lalu.

Ricky mengaku penonton sepak bola pada masanya dengan sekarang jauh berbeda. Dulu suporter yang hadir murni ingin menyaksikan permainan timnya tanpa ada tendensi apa pun.

Ia bahkan mengaku sempat dicemooh oleh suporter saat main jelek di Sriwedari. Namun, sikap itu justru menjadi motivasi bagi dirinya dan juga rekan-rekannya untuk berusaha menampilkan yang terbaik.

“Dulu kalau kami main bagus yang disoraki, tapi kalau jelek yang dicemooh. Suporternya tidak ada tendensi dengan salah satu tim dan murni ingin melihat permainan sepak bola. Sikap itu pun membuat penonton dari daerah mana pun tidak takut untuk hadir ke Sriwedari,” imbuh Ricky.

Selain mengkritisi sikap suporter saat ini, dalam kesempatan itu Ricky juga meminta para pengurus sepak bola di Kota Solo lebih giat dalam melakukan pembinaan terhadap pemain muda. Ia berharap Kota Solo bisa kembali menelurkan talenta-talenta berbakat yang bisa bermanfaat bagi Timnas Indonesia seperti era 1980an.

Untuk itu, ia pun meminta pengurus Askot PSSI Solo lebih giat dalam menggelar kompetisi bagi para pemain di segala jenjang usia.

“Tidak seperti sekarang, ada turnamen saja baru kelihatan pemainnya. Kalau bisa ya dari Askot sendiri yang rutin menggelar kompetisi. Bukan turnamen. Kompetisinya mulai dari usia dini lah, dari siswa SSB [sekolah sepak bola]. Kalau seperti itu, maka Solo akan banyak melahirkan talenta-talenta yang berbakat,” imbuh pemain yang pernah merasakan kompetisi di Negeri Sakura, Jepang, itu bersama Gamba Osaka. (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacuby saat berkunjung ke Stadion Sriwedari. JIBI/Solopos/dok

Legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacuby saat berkunjung ke Stadion Sriwedari. JIBI/Solopos/dok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya